Sidang Promosi Doktor I Putu Agus Santana dari Program Studi Doktor Ilmu Ekonomi FEB Unud. Sumber foto: Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pandemi Covid-19 memperburuk situasi finansial dan menyebabkan permasalahan sosial (social distancing) dan kesejahteraan yang terjadi di banyak negara termasuk Indonesia.

Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalami kenaikan angka kemiskinan dan merupakan salah satu daerah paling terdampak pandemi Covid-19 dilihat dari tingginya laju kedalaman kemiskinan.

Pandemi Covid-19 dampaknya lebih terasa di perkotaan dibandingkan di pedesaaan karena adanya permasalahan pada kinerja usaha keluarga yang terancam bangkrut akibat kebijakan lockdown.

Permasalahan Inklusi Keuangan di Provinsi NTB yang justru menurun di tengah naiknya Literasi Keuangan merupakan sederet fenomena masalah kesejahteraan yang sangat memprihatinkan.

Pada kesempatan yang berbahagia ini Senin (7/8/2023) Promovendus I Putu Agus Santana, S.T., M.M., menyampaikan Disertasi dengan topik: Determinan Kinerja Usaha Berbasis Budaya Menyama Beraya Dalam Meningkatkan Kesejahteraan Keluarga Perkampungan Warga Bali Pada Masa Pandemi Covid-19 di Kota Mataram.

“tujuan penelitian ini untuk mengkaji implementasi modal sosial melalui Budaya Menyama Beraya yang keberadaanya dipandang lebih luas dari pemahaman modal sosial pada umumnya,”ungkapnya.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Lomba Gelora Pekan Budaya Pelajar SD, Upaya Menjaring Bibit Penerus Pelestari Budaya Bali

Budaya Menyama Beraya mengandung unsur religiusitas yang mengajarkan yadnya (ajaran ikhlas/tanpa pamrih) sehingga memicu sikap toleransi, semangat gotong-royong, loyalitas, kuatnya ikatan bathin, dan menjaga hubungan baik antar sesama pengusaha pada kelompok pasemetonan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja usaha dan mensejahterakan keluarga.

Hasil penelitian menjelaskan bahwa Sumber Daya Keluarga mampu meningkatkan Inklusi Keuangan dan Kinerja Usaha, sedangkan belum mampu meningkatkan Kesejahteraan Keluarga tanpa melalui Kinerja Usaha.

Selanjutnya Literasi Keuangan belum mampu meningkatkan Inklusi Keuangan, Kinerja Usaha dan Kesejahteraan Keluarga baik pada hubungan langsung maupun tidak langsung.

Baca Juga :  Pj Gubernur Bali Buka Baligivation 2024, Event Akselerasi Digitalisasi dan Perkuat Perlindungan Konsumen Bali

Selanjutnya Budaya Menyama Beraya mampu meningkatkan Inklusi Keuangan, dan keduanya juga mampu meningkatkan Kinerja Usaha dan Kesejahteraan Keluarga.

Terakhir, Budaya Menyama Beraya Memoderasi hubungan Sumber Daya Keluarga terhadap Inklusi Keuangan pelaku usaha keluarga perkampungan warga Bali di Kota Mataram pada masa pandemi Covid-19.

Sidang Promosi Doktor ini dilaksanakan secara Offline, Promotor dari Promovendus adalah Prof. Dr. Made Suyana Utama, S.E., M.S., serta Kopromotor Dr. Ida Bagus Putu Purbadharmaja, S.E., M.E., dan Kopromotor II Dr. Ni Putu Wiwin Setyari, S.E., M.Si.

Baca Juga :  Siap Balik Mudik Pakai Motor, Yuk Intip Biar selalu #Cari_Aman

Ujian Promosi Doktor dipimpin oleh Ketua Sidang yang pada kesempatan ini dipimpin oleh Koprodi, Prof. Dr. Ni NyomanYuliarmi, S.E., M.P. Promovendus berprofesi sebagai Tenaga Pengajar di Universitas Mahasaraswati Denpasar PSDKU Mataram dan juga Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Perindo NTB dan aktif diberbagai organisasi keumatan. Promovendus berhasil lulus ujian dengan predikat Sangat Memuaskan. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News