Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tak bisa diikuti seluruh SMP di Denpasar. Puluhan SMP di Denpasar batal mengikuti UNBK, lantaran terbentur sarana.

Sebab berikutnya, UN SMP yang semula diinformasikan akan dilaksanakan dua tahap, ternyata hanya satu tahap. “Aturan dalam POS (Prosedur Operasional Standar-Red) UN yang baru kami terima menyebutkan UN hanya satu tahap. Sekolah yang komputernya belum mencukupi akhirnya memilih ujian nasional berbasis kertas dan pensil (UNKP),” ujar Kabid Pembinaan Pendidikan SMP Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kota Denpasar, Wayan Supartha, Senin (30/1/2017).

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Terima Konjen India, Bahas Sejumlah Potensi Kerja Sama Antara Kedua Pihak

Lebih lanjut dikatakan Supartha, sesuai petunjuk dalam POS, hanya sekolah dengan sarana dan prasarana yang memadahi yang didorong mengikuti UNBK. Akhirnya, banyak yang memilih mundur. Data terakhir peserta UNBK hingga batas akhir, Rabu (25/1/2017), sebanyak 22 SMP dari 66 SMP negeri dan swasta di Denpasar.

Dari 22 SMP yang siap melaksanakan UNBK, tercatat enam SMP negeri yakni SMPN 1, 3, 4, 6, 7 dan SMPN 10 Denpasar. Sisanya merupakan SMP swasta meliputi, SMP Muhammadiyah, SMP Tunas Daud, SMP Albana, SMP PGRI 3 Denpasar, SMPK Harapan, SMP Taman Rama, SMP CHIS, SMP PGRI 7 Denpasar, Doremi School, Mts. Miftahul Ulum Denpasar, SMP Harapan Mulya, SMP Dyatmika, Bali Island School dan Gandhi Memorial Indonesia School.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Kegembiraan Berlimpah Saat Idul Fitri Melalui Unparalleled Network Services Guaranteed

Dia menambahkan, sebenarnya di dalam juknisnya sudah disebutkan sekolah yang menggunakan UNBK bisa sekolah lain, yang berada di sekitarnya. Atau dengan jarak kurang 5 kilometer. UNBK juga bisa dilaksanakan tiga shift, yakni pagi, siang, dan sore. Dengan demikian, penyelenggara cukup menyediakan komputer sepertiga dari jumlah peserta UN.

‘’Jika UN jadi dilaksanakan dua tahap, ujian bisa dilaksanakan enam shift. Sehingga, sekolah/madrasah cukup menyediakan komputer seperenam dari jumlah siswa,’’ pungkas Supartha.

Dia berharap pada UN tahun ini dapat berjalan dengan lancar. Meskipun terbilang persiapan untuk UN tahun cukup mepet ketimbang tahun sebelumnya. (tis/bpn; foto : google.com)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News