KONI Bali
Junjung Tinggi Sprotivitas, Usung Asas Demokrasi dalam Musorprov KONI Bali 2022. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Menjelang perhelatan akbar Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) KONI Bali 2022 mendatang, untuk memilih Bakal Calon (Balon) Ketua Umum (Ketum) KONI Bali periode 2022-2026, tercatat per 16 Maret 2022 sudah ada 3 (tiga) kandidat Balon KONI Bali periode 2022-2026. Keempat Balon tersebut yakni, I Gusti Ngurah Oka Darmawan, I Dewa Putu Susila, dan Togar Situmorang.

Selanjutnya, salah satu Balon Ketua Umum KONI Bali periode 2022-2026, I Dewa Susila, saat ditemui langsung di Taman Jepun, Jalan Hayam Wuruk, Kota Denpasar, pada Kamis (17/3/2022) mengatakan bahwa kedepan jika dirinya terpilih sebagai Ketum KONI Bali akan membawa perubahan, dengan visi yang sesuai dengan pola semesta berencana ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bali’. Terkait hal tersebut, pihaknya menekankan bahwa perubahan tersebut merupakan bentuk reformasi di tubuh KONI Bali yang memfokuskan perubahan peningkatan kinerja KONI Bali dalam Dunia Olahraga di Provinsi Bali. Dalam setiap ajang kompetisi olahraga tentu diharapkan atlet-atlet Bali dapat turut serta menimba pengalaman dan berkesempatan menorehkan prestasi olahraga.

Selain itu, melalui gelar kompetisi Olahraga diharapkan terjadi peningkatan jumlah kunjungan Wisman yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), memutar roda perekonomian masyarakat, serta pelestarian budaya Bali. Sehingga dapat mewujudkan pembangunan Bali berwawasan ‘Nangun Sat Kerthi Loka Bal’. Kegiatan olahraga dalam bentuk kompetisi dapat membangkitkan daya tarik serta memiliki nilai entertainment (hiburan) yang mampu mendatangkan wisatawan baik sebagai supporter maupun sebagai penonton.

“Bali dikelola dengan baik, sektor olahraga dapat menjadi sebuah industri dengan pendapatan besar yang dapat dirasakan manfaatnya juga oleh sektor-sektor lain. Sehingga pengembangan potensi olahraga tidak hanya dalam meningkatkan prestasi dalam ajang kompetisi namun juga berpotensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas pria yang akrab disapa Ajik Dewa teraebut.

Baca Juga :  DPRD Bali Berikan Tanggapan Terhadap Raperda Insentif Investasi dan Pengarusutamaan Gender

Selanjutnya, tentu hal tersebut akan membawa angin segar bagi tubuh KONI Bali dengan adanya perhelatan akbar yang menjunjung tinggi asas demokrasi. Berbeda dengan Dewa Susila, Balon Ketum KONI 2022-2026 yang lain, Togar Situmorang, memiliki pandangan lain dari pelaksanaan Musorprov KONI Bali kali ini. Menurutnya, semua masyarakat pasti akan mengharapkan pencalonan ketua KONI mendatang haruslah demokratis.

Namun, yang terjadi dilapangan adalah salah satu point Rancangan Tata Tertib Musorprov ini menjadi penghambat seseorang untuk maju, karena jumlah 52 Voter Pengprov Cabor bila 20 voter diperlukan maka hanya 2 maksimal kandidat, itupun bila dirinya populer dan sering memberikan secara langsung bantuan dana pembinaan (sering bertatap muka dengan ketua Pengprov Cabor), bukan orang yang tidak populer tetapi memiliki visi dan misi yang bagus.

Baca Juga :  MK Tolak Gugatan Pilpres, De Gadjah : Sudah Kehendak Rakyat

Menurutnya, bila Rancangan Tata Tertib Musorprov yang masih menjadi bola liar (masih digodok) yang belum sah ini digunakan sebagai dugaan penjegalan, tentu ini mencerminkan ketakutan sekelompok orang, semoga tidak dan KONI Bali kelak menjadi sport center bagi bangkitnya pariwisata dalam upaya penggalangan sport tourism-nya.

“Saya selaku Balon Ketum KONI Bali 2022-2026, akan menjadikan KONI Provinsi Bali sebagai Organisasi yang solid dan profesional dengan Sistem Pembinaan Atlet yang terencana dan berkelanjutan untuk meraih prestasi yang unggul baik tingkat Provinsi, Nasional maupun Internasional guna mengangkat Harkat dan Martabat Bangsa Indonesia,” papar Togar Situmorang.

Sejumlah Cabor juga Inginkan KONI Yang Bersih dari KKN

Selanjutnya, sejumlah Ketua Cabang Olahraga (Cabor) juga menginginkan adanya perubahan ditubuh KONI Bali. Sebagian besar dari mereka mengahrapkan KONI Bali bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). Usut punya usut, Sekum Pengprov Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrar) Provinsi Bali, Anak Agung Bagus Tri Candra Arka (Gung Cok) memilih wait and see. Sikap ini ia tunjukkan untuk memberikan kesempatan kepada para senior.

Baca Juga :  Honda Premium Matic Day Bali, Raih Beragam Penawaran Menarik Pembelian Sepeda Motor Impian

Meski demikian, Gung Cok tak menampik ia sangat was-was dengan status Bali sebagai 5 besar PON XX/Papua. Jika salah memilih nakhoda, maka prestasi Bali menjadi taruhannya.

“Kami dari cabor tarung derajat dan cricket lebih condong wait and see saja. Karena kami ingin melihat figur calon ketua KINI. Intinya saya lebih memberikan kesempatan kepada yang lebih senior dari segala aspek untuk memimpin koni ke depan. Walaupun tidak dipungkiri, sangat sulit mempertahankan prestasi olahraga di Bali saat ini,” ucap Gung Cok, Kamis (17/3/2022) seperti yang dikutip dari Pancarpos.com.

Selanjutnya, beberapa Ketua Cabor lain yang enggan disebutkan namanya menilai, bahwa ada indikasi intimidasi dan lobying dari ketua demisioner. Surat dukungan dari Cabor-cabor untuk Sekum Calon Ketua Koni Bali diduga tidak memenuhi unsur, karena tidak ada Rapat Pleno oleh pengurus.

“Seharusnya, Ketua dan Sekretaris terlebih dahulu melakukan Rapat Pleno untuk menggunakan hak organisasi dalam mengusung atau mendukung salah seorang calon. Bukan berdasarkan kemauannya atau ada kepentingan pribadinya serta kedekatan atau lobyying dari Ketua KONI Bali demisioner. Kita minta rapatkan dulu,” sebut salah seorang pengurus Cabor cabor yang tak mau disebutkan namanya dengan nada kesal. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News