BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Jumlah permintaan untuk di Vaksin Anti Rabies (VAR) lebih dari ratusan orang di RSUD Buleleng. Hal itu menandakan kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng menjadi permasalahan yang benar-benar serius untuk ditanggapi oleh Dinas Pertanian (Distan).
Dari catatan data di RSUD Buleleng terbaru hingga Juni 2022 ada 303 warga yang meminta untuk di VAR. Melihat jumlah itu Distan Kabupaten Buleleng terus meningkat peringatan ke desa-desa agar masyarakat ingat dan waspada terhadap keberadaan hewan penular rabies (HPR).
Selain itu, Distan juga meminta pemilik anjing agar tidak melepas liarkan hewan peliharaannya dan terbaru sebagai antisipasi program kontrol pupulasi lewat sterilisasi pun mulai dirancang.
Kepala Dinas Pertanian Buleleng, Made Sumiarta menjelaskan bahwa sudah sempat dilakukan demonstarsi berkaitan dengan sterilisasi terhadap anjing. Melalui upaya kontrol populasi ini nantinya bisa untuk menekan penyebaran virus rabies di Bali Utara.
“Kebanyakan anjing ras yang kita disterilisasi, namun idealnya anjing liar yang harus kita sterilkan karena susah mengontrol populasinya,” terang Kadis Sumiarta saat ditemui beberapa waktu lalu.
Sumiarta pun menilai sterilisasi terhadap HPR utamanya anjing perlu dilakukan mengingat populasinya tiap tahunnya kian meningkat. Meski demikian diakuinya untuk program itu masih terkendala dana sehingga belum direalisasikan dengan maksimal.
“Memerlukan biaya tinggi karena ada anjing yang harus dibius sebelum disteril. Kita sudah usulkan penganggaran untuk ini ke Direktorat Jendral Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) yang ada di Kementran Pertanian. Ke depan juga kita libatkan yayasan atau LSM yang bergerak dibidang ini juga,” imbuh Sumiarta.
Meski begitu sebagai langkah atau upaya jangka pendek menekan laju penyebaran rabies, Dinas Pertanian Buleleng masih mengambil langkah dengan melakukan vaksinasi terhadap anjing peliharaan termasuk yang dilepas liarkan. Upaya itu dilakukan mulai dari injeksi langsung, sistem tulup dan sistem vaksinasi oral.
“Untuk sementara program tersebut kita nilai paling efektif untuk menekan jumlah meningkatnya jumlah kasus rabies,” ujarnya.(dar/bpn)