Groundbreaking
Groundbreaking Alster Lake Clinic. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Transformasi destinasi wisata Sanur, Denpasar, Bali menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang berfokus kepada pariwisata kesehatan telah menyita perhatian dunia.

Pasalnya berbagai klinik bertaraf Internasional bakal di buka di KEK Kesehatan Sanur. Salah satunya adalah Alster Lake Clinic (ALC) akan segera di buka di KEK Kesehatan Sanur. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dalam acara Peresmian Bali Beach Convention dan Groundbreaking Alster Lake Clinic, Selasa (30/1/2024).

Peresmian dan groundbreaking ditandai dengan membunyikan sirine yang dilakukan Menteri BUMN di Bali Beach Convention dan dilanjutkan peninjauan sekaligus seremonial menggali tanah dengan sekop yang dilakukan oleh Menteri BUMN, Pj Gubernur Bali, Sekretaris Kementerian BUMN, Sekretaris Daerah Pemkot Denpasar, Direktur Utama InJourney, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, stakeholder Alster Lake Clinic yaitu Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, Dr Sabine Linden, Sumadi Seng, Kawi Salim dan dr Olivia Ong di lokasi pembangunan ALC.

“Fakta bahwa saat ini banyak orang di usia muda sudah memiliki keluhan fisik, di lain sisi banyak orang juga mengalami rasa ketidaknyamanan sepanjang hidup, yang kemudian menggerakkan PT Asoka Bunga Khatulistiwa bekerja sama dengan Alster Lake Clinic (ALC) Jerman di bawah bimbingan Prof. Dr. med. Fred Fändrich, FRCS, director of the Department of Applied Cellular Medicine di Universitas Schleswig – Holstein (UKSH), Kampus Kiel, Jerman, mendirikan Alster Lake Clinic khusus terapi sel yang berfokus pada pencegahan penyakit, reverse aging, dan terapi untuk penyakit kronis yang masih menemui hambatan lewat pengobatan medis konvensional,” ujar Renius Albert Marvin selaku Direktur PT Asoka Bunga Khatulistiwa.

Baca Juga :  Kelurahan Renon Laksanakan Pendaftaran Penduduk Non Permanen dan Sosialisasi Kamtibmas

Teknologi Prof. Fändrich sangatlah unik dan satu-satunya di dunia. Ia menciptakan terapi sel menggunakan gabungan sel imun dan sel punca dari pasien sendiri dengan cairan infus organik yang bertujuan untuk menetralkan keasaman tubuh akibat dari peradangan, salah satu penyebab utama manusia menua dan bagaimana proses penuaan kemudian memunculkan penyakit-penyakit kronis.

Ditambahkan oleh dr, Olivia Ong, M.Biomed (AAM) selaku founder & medical director Jakarta Aesthetic Clinic sekaligus stakeholder PT Asoka Bunga Khatulistiwa, bahwa ALC dibangun di Lot H3C seluas 5.600 m2 lengkap dengan seluruh fasilitas berstandar internasional meliputi area pelayanan terapi sel dan laboratorium berteknologi tinggi berbasis GMP yang berada di bawah arahan langsung oleh Prof. Fändrich dengan total investasi PT Asoka Bunga Khatulistiwa senilai Rp500.000.000.000.

 “ALC mengajak untuk berfokus pada disease prevention dan healthy aging, dengan cara memperbaiki kerusakan oleh sesuatu yang diabaikan di masa lalu. Tubuh manusia adalah mesin yang sangat istimewa, jika kita mau memahaminya dan bekerja bersamanya,” ujar Prof. Fred Fandrich, yang terkenal selama ini di Jerman juga banyak memiliki pasien berasal dari Indonesia mulai kalangan pejabat hingga artis ini dalam sambutannya di acara Peresmian Bali Beach Convention dan Groundbreaking Alster Lake Clinic.

Menurut Prof. Fred,  sejak usia 40 tahun, jumlah sel senescent/sel rusak/zombie cells terus bertambah dalam tubuh, diperparah konsumsi gula berlebih, gluten, makanan olahan, penumpukan racun dalam tubuh, misalnya dari polusi yang kita hirup, logam berat, pestisida, tingkat stres seseorang, dan lain-lain menimbulkan kondisi peradangan secara perlahan dan berlangsung lama (silent inflammation), serta meningkatkan kadar asam dalam tubuh penyebab utama munculnya penyakit-penyakit kronis terkait usia dan percepatan penuaan.

Akumulasi zombie cells juga menurunkan kadar pH di tingkat sel, menciptakan lingkungan yang toksik serta menurunkan sistem imun. Sel-sel imun kita tidak lagi mampu mengalahkan zombie cells, virus, bakteri hingga sel-sel kanker, sementara sel punca tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik untuk memperbaiki kerusakan yang ada. Hasilnya, zombie cells bermultiplikasi dan penyakit menjadi bertambah kompleks.

“Zombie cells harus dikeluarkan, karena mengeluarkan zombie cells dari tubuh terbukti bukan hanya menyehatkan tetapi juga mampu menyembuhkan penyakit sampai memundurkan umur manusia,” tandas Prof. Fred.

Nantinya ALC akan didukung oleh tim dokter Jerman yang berkolaborasi dengan tim dokter Indonesia berpengalaman, menciptakan paket treatment yang personalized : Exosome-Primed Stem Cells (EPSCs) dan Regenerative Macrophages (REM) untuk meningkatkan kemampuan hidup dan kerja sel-sel imun tubuh, sehingga dapat mengenali, melahap, dan membuang keluar zombie cells, meningkatkan kapasitas sel punca untuk menyembuhkan jaringan tubuh yang rusak, disempurnakan dengan cairan infus organik yang terus bekerja mengembalikan keseimbangan lingkungan di tingkat sel. Pasien akan merasakan kualitas hidup yang lebih baik, keluhan fisik berkurang, performa dan konsentrasi meningkat, mood menjadi lebih stabil.

Baca Juga :  Rio Firdaus, dari Kekurangan Uang Rp50 Juta hingga Menang Undian Mobil

Seluruh treatment di-desain untuk mampu memundurkan usia biologis lebih muda 3-10 tahun dari usia kalender/KTP. Usia biologis adalah prediktor yang akurat untuk berbagai penyakit kronis, bilamana usia biologis seseorang lebih tua dari usia KTPnya, maka seseorang memiliki risiko lebih tinggi secara signifikan untuk terkena penyakit kronis dan bahkan bisa sampai meninggal dunia akibat diabetes, penyakit cardiovascular atau stroke.

“Tidak ada kata terlambat untuk siapapun, jika ada kemauan di situ ada jalan, termasuk mengembalikan lingkungan sel ke kondisi keseimbangannya seperti saat muda dan tanpa gejala. Kini Anda pun bisa merasakan kebebasan dan kenyamanan hidup. Seperti KEK memilih Sanur untuk keberlanjutan, beranikah Anda melongok ke tubuh sendiri untuk memperbaiki kerusakan akibat kelalaian di masa lalu dan mengembalikan keseimbangannya kembali, bukan menambah lebih banyak asupan obat?,” pungkas Prof. Fred.(tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News