Magang
Dirut BPRS Fajar Sejahtera Bali, Ida Bagus Hamdani (kanan) dan Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan (kiri) seusai menandatangani kerja sama pembiayaan magang onlin di Singapura. Sumber Foto : Istimewa

Menurut Hamdani, sesuai penjelasan Rektor ITB STIOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, biaya magang online di Singapura ini sebesar Rp18.000.000, yaitu berupa kuliah tahun pertama. Sedangkan biaya kuliah tahun kedua, ketiga dan tahun keempat gratis alias tidak bayar apa-apa lagi. Tak hanya itu, pada tahun kedua, ketiga dan tahun keempat peserta magang sudah mendapat gaji atau uang saku yang sangat menggiurkan.

“Bila ada mahasiswa atau orang tua yang tidak memiliki uang untuk biaya program ini, kami dari Bank Fajar Syariah akan membantu, sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku pada kami, dan tentunya dengan skema yang mempermudah mahasiswa untuk mengikuti program tersebut. Jadi, mahasiswa atau orang tua tidak perlu khawatir untuk memikirkan biaya di awal, Bank Fajar akan membantu dengan beberapa skema dan pembayaran angsuran (bunga dan pokok pinjaman)  yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa pada tahun pertama sampai dengan tahun ke empat,” Hamdani.

Baca Juga :  Rektor Unud Terima Audiensi Jajaran AMSI Bali, Dukung Kolaborasi untuk Sebarkan Informasi Baik

Sebelumnya, Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan menjelaskan, program kuliah sambil magang online di Singapura ini berlaku untuk mahasiswa baru angkatan 2021 dan mahasiswa lama angkatan 2020 dan 2019.

Dadang meggambarkan besaran uang saku yang bakan terima para mahassiwa seeprti ini. Untuk angkatan 2021, peserta magang mendapat uang saku tahun kedua sebesar Rp1.500.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp3.000.000 per bulan, dan tahun keempat mendapat uang saku sebesar Rp3.750.000 per bulan.

Baca Juga :  Sekda Adi Arnawa Buka Lomba Mancing Yowana Griya Dalem Sibanggede

Untuk angkatan 2020, tahun kedua mendapat uang saku Rp1.700.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp3.400.000 per bulan, dan tahun keempat mendapat uang saku sebesar Rp4.350.000 per bulan.

Untuk angkatan 2019, tahun kedua mendapat uang saku sebesar Rp1.800.000 per bulan, tahun ketiga mendapat uang saku sebesar Rp3.600.000 per bulan dan keempat mendapat uang saku Rp4.600.000 per bulan. Uang saku per bulan itu minimal, bisa naik tergantung kinerja perusahaan maupun kinerja peserta magang.

“Yang pasti, semua riancian uang saku yang diterima itu, setelah dikurangi angsuran (pokok pinjaman dan bunga), masih ada sisa uantuk biaya hidup mahasiswa di Bali,” tegas Hamdani.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News