BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Upacara pemahayu jagat adalah upacara permohonan kehadapan Ida Sanghyang Widhi dalam manifestasinya sebagai Bhatara Baruna agar menganugerahkan kerahayuan dan keselamatan jagat.
Upacara ini digelar setiap sasih keenam sebagai wujud bakti dan persembahan Agara diberkati dengan keselamatan.
Dengan kekuatan kesucian Bhatara Baruna yang merupakan salah satu dari Asta dewata yang menguasai lautan dan dalam melaksanakan berbagai upacara yadnya akan selalu berhubungan dengan laut. Disebutkan dalam sastra bahwa di laut terdapat berbagai materi atau bahan yang diperlukan baik untuk upakara maupun utk menunjang kehidupan manusia.
Dalam atharva Weda disebutkan bahwa ketika manusia mulai tidak bisa harmonis dengan alam maka Dewa Bharuna akan memberi pelajaran dengan melepaskan segala wabah penyakit pada manusia pada manusia. Lautan bagi umat Hindu disebut Sagara. Yang bisa menampung semua penyakit dan penderitaan, segara juga sekaligus sumber berbagai obat dan pelebur semua dosa penderitaan dan penyakit.
Maka upacara pemahayu jagat dilaksanakan untuk memohon kepada Bhatara Baruna agar merana, wabah, dan penyakit dikembalikan ke tengah-tengah segara. Dan bertujuan untuk menyucikan jagat agar terjaga keselamatan dan kerahayuaannya.
Dalam ajaran agama Hindu di terangkan bahwa laut adalah sumber kehidupan manusia. Sejak zaman dahulu kala para leluhur Agama Hindu sudah menerapkan suatu ajaran untuk menjaga kelestarian laut. Agar kelak laut tetap memberikan kesejahteraan untuk umat manusia di bumi. Karena dari laut sumber kehidupan bermula, proses terciptanya air hujan pasti bermula dari laut, air laut yang menguap karena panas matahari naik ke angkasa berkumpul membentuk gumpalan gumpalan atau kondensasiasiasi. Lalu awan tertiup di bawa oleh angin ke daratan dan turun hujan.