Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Seorang Profesor dari Amerika Serikat (AS), Paul Connet Ph.D mengapresiasi komitmen Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Denpasar.

Hal tersebut disampaikannya saat menyampaikaan pemaparan mewujudkan Denpasar, Zero Waste (bebas sampah) dihadapan Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra yang didampingi Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara dan Kepala Desa/Lurah serta LSM penggiat  lingkungan Jumat (4/11/2016) di Gedung Sewaka Dharma.

“Saya melihat Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra memiliki komitmen yang tinggi dalam mengatasi masalah kebersihan serta merupakan pemimpin yang peduli dengan masalah sampah. Hal ini dapat dilihat dari program penanganan sampah yang telah dilaksanakan berjalan dengan baik,” ujar Paul Connet.

Untuk mewujudkan zero waste di Kota Denpasar menurut   Paul Connet sangat mungkin dilakukan. Disamping dukungan komitmen dari pemerintah sudah ada, sekarang tinggal meningkatkan peran serta masyarakat dan seluruh pemerhati lingkungan. Terlebih lagi Kota Denpasar merupakan salah satu destinasi wisata. Itu sebagai salah satu faktor pendorong dalam mewujudkan hal tersbut.

Baca Juga :  Sosok Panutan, Calon Pengurus Tunjuk De Gadjah Ketua DPD PERIKSHA Bali

“Kedepannya pengolahan sampah di Kota Denpasar bisa dijadikan obyek wisata lingkungan. Tentunya ini akan membuka lapangan kerja serta dapat mewujudkan zero waste di Kota Denpasar,” ujar Paul Connet.

Pengelolaan sampah sistem Zero Waste  telah dilaksanakan di 63 negara yang memiliki permasalahan sama seperti di Kota Denpasar. Lebih lanjut  Paul Connet menambahkan penanganan permasalahan sampah di Kota Denpasar bisa dilakukan lebih mudah mengingat karakteristik sampah yang dihasilkan masyarakat 50 persen merupakan sampah organik.
Dalam kesempatan tersebut Paul Connet memperkenalkan konsep manajemen sampah ekonomi melingkar. Konsep ini dianggap relevan dengan kota Denpasar yang sebagian besar sampahnya adalah sampah basah.

Baca Juga :  Satgas PASTI Temukan 537 Entitas Pinjaman Online Ilegal dan 17 Penawaran Investasi Ilegal

Paul Connet menjelaskan konsep ini memiliki 9 langkah, yakni source separation (pemilahan dari sumber), door to door collection (mengumpulkan dari rumah kerumah), composting, recycling, reuse and repair center, zero waste research, better industrial design, reducing throwaway product and packaging, dan fasilitas residual separation.

Titik berat konsep yang ditawarkan Paul adalah penanganan pada sumber produksi sampah. Yakni, sampah sudah dipisahkan sejak awal dengan tanggung jawab masyarakat, pemerintah hanya menangani residu sampah.  Konsep ini, menurut Paul, mampu mengurangi pengiriman sampah ke TPA hingga 80 persen.

Baca Juga :  Peringati Serangan Umum Kota Denpasar Ke-78 Tahun, Wawali Arya Wibawa Laksanakan Tabur Bunga dan Serahkan Bantuan Kepada Veteran

Sementara Walikota Denpasar IB Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan Paul Connet menawarkan penanganan sampah yang berkelanjutan. Ini telah dibuktikan dibeberapa negara termasuk terakhir di telah dilakukan di Filipina, penanganan sampah berkelanjutan telah berhasil dilaksanakan.

Kedepannya tantangan terberat mengajak para pengusaha untuk meridesign product sehingga bisa diolah kembali. Sedangkan untuk pemberdayaan masyarakat menurut Rai Mantra agar lebih digencarkan. Sehingga masyarakat mau memilah sampah dari sumbernya yaitu rumah tangga.

“Kedepannya bagaimana permasalahan sampah sudah bisa diselesaikan di tingkat lingkungan,” ujarnya Rai Mantra. (bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News