VCO
Produksi VCO Masyarakat Bali Masih Mengabaikan Kualitas. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Produksi Virgin Coconut Oil (VCO) selama ini masih cenderung mengabaikan kualitas. Buktinya kualitas VCO yang dihasilkan dalam setiap produksi tidak konstan, akibat pemilihan bahan baku yang tidak disertai dengan sortasi yang baik.

Penilaian tersebut disampaikan Koordinator Tim Program Kemitraan Masyarakat, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa Ir. I Wayan Sudiarta, M.P setelah melakukan pendampingan pada kelompok Belajar Usaha (KBU) Sari Nadhi di Banjar Bedauh Desa Carangsari Kecamatan Petang Kabupaten Badung.

“Karena diolah dengan cara yang tidak efisien dan dengan alat-alat sederhana sehingga produk yang dihasilkan kapasitasnya kecil sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan,” kata Sudiarta didampingi anggota tim Ir. A. A. Made Semariyani, M.Si dan Ir. I Gusti Ngurah Sugiana, M.MA saat di konfirmasi di Denpasar pada Selasa (16/6/2021).

Menurutnya, kualitas VCO yang dihasilkan belum konstan salah satunya akibat alat-alat yang digunakan masih sederhana. Dampaknya produk yang dihasilkan kapasitasnya kecil sehingga tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan.

Baca Juga :  Wujudkan Keanggotaan yang Berperan Aktif dan Berkontribusi, Pj Gubernur Bali Kukuhkan Kepengurusan PWRI Provinsi Bali 2024-2029

“Meningkatkan kualitas VCO dapat dilakukan dengan menurunkan kadar air, kadar asam lemak bebas dan kadar kotoran VCO, dari aspek pengolahan bisa dilakukan dengan teknik penyaringan bertingkat,” papar Sudiarta.

Disamping itu pemasaran produk VCO yang dihasilkan masih terbatas disekitar Desa, karena produk belum memiliki ijin produk untuk pemasaran yang lebih luas termasuk pemasaran ke apotik, pasar swalayan dan toserba. Hal ini terjadi karena produsen belum memiliki pengetahuan mengenai pengemasan produk dengan baik, kewirausahaan, dan manajemen pemasaran.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News