LPD
Kepala LPD Desa Adat Kapal, I Nyoman Wija, SH., (tengah) didampingi admin dan bendaharanya. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Desa Adat Kapal sempat diterjang badai masalah dan hampir tumbang kembali berkembang.

Aset LPD sebelumnya mencapai ratusan miliaran rupiah digelapkan oknum yang harus dipertanggungjawabkan Desa Adat Kapal berhasil dikembalikan secara bertahap. Dan kini tanggungan tersebut tersisa kurang dari 50 persen.

Kepala LPD Desa Kapal yang baru, I Nyoman Wija, SH., mengatakan, dasar pihaknya menerima amanat Desa Adat untuk mengelola LPD Kapal dalam krisis kepercayaan disebutkan tidak ada alasan kecuali membangkitkan lagi. Pasalnya diungkap Nyoman Wija, LPD merupakan benteng ekonomi desa adat yang selama ini terbukti berkembang secara berdampingan bersama warga adat.

“Wajib dipertahankan (LPD Desa Adat Kapal)! LPD merupakan satu-satunya lembaga keuangan Desa Adat yang perputaran ekonominya di Desa Adat. LPD tidak semata mata mencari laba. Tujuan utamanya menyejahterakan masyarakatnya, laba yang didapat dibawa ke desa untuk pembangunan desa,” tegasnya.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Bahkan ia menegaskan, LPD di seluruh desa adat harus hidup. Mengingat besarnya manfaat LPD bagi masyarakat adat. Laba LPD yang disetorkan kepada desa adat, sebutnya, digunakan membangun baik ‘palemahan’, ‘pawongannya’, maupun upacara-upacara adat.

“Di setiap desa, LPD harus berjalan. Keuntungan yang didapat LPD digunakan untuk membagun desa adat, baik palemahan, pawongan maupun membantu upacara-upacara adat dan agama. Sehingga LPD memiliki peran yang sangat strategis dalam konteks melestarikan adat tradisi seni dan budaya yang ada di Bali. LPD ini nafasnya adat, jiwanya agama (Hindu),” tegasnya.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News