BALIPORTALNEWS.COM, JEMBRANA – Merebaknya virus Covid-19 yang saat ini tidak pasti kapan akan berakhir, akan sangat mempengaruhi semua sektor, sektor industri, pariwisata, adat istiadat, tak terkecuali sektor pendidikan. Bila dilihat akan hal tersebut, pandemi ini tentu akan jadi penghambat perkembangan kita di masa yang akan datang, terutama bidang Pendidikan.
Merebaknya isu pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai ini, membuat kita semua kesulitan dan terpaksa mencari cara baru untuk memulai pembelajaran melalui teknologi dengan cara-cara yang lain, yang lebih unik dan tetap mengedepankan metode pembelajaran jarak jauh atau PJJ dalam sistem jaringan atau daring. Kendati disinyalir dapat menjadi suatu terbosoan baru, hal ini tentu akan membuat roda inovasi bergerak menjadi lebih cepat.
Seperti metode yang diterapkan disalah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Jembrana, SMK Negeri 2 Negara, adalah salah satu sekolah kejuruan yang menyikapi situasi Covid-19 ini dengan tetap memberikan pembelajaran kepada siswa melalui penerapan metode daring dan memberikan peluang untuk siswa untuk tetap dapat berdiskusi kepada guru pembina mata pelajaran, bila menemukan hal-hal sulit yang tidak mampu di selesaikan oleh para siswa peserta didik.
Dalam kesempatannya, Kepala SMK Negeri 2 Negara, Ketut Suartika mengatakan, di sela-sela kesibukannya sebagai kepala sekolah tetap memberikan kebebasan berinovasi kepada seluruh guru untuk menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang mengikuti pelajaran secara daring dengan tetap memperhatikan pertokol kesehatan bila harus membimbing siswa secara langsung, dengan tetap membatasi jumlah siswa yang berkonsultasi.
“Para guru di SMK Negeri 2 Negara tetap memberikan materi pelajaran secara daring, sekolah kejuruan merupakan sekolah yang lebih dominan kegiatan praktek, namun dengan metode daring tersebut tidak mengurangi kegiatan tersebut,” ungkapnya.
Salah satu guru kejuruan di bidang Pertanian SMK 2 Negeri 2 Negara, Ketut Suwiastra juga menambahkan, hal tersebut juga melihat kondisi saat ini, dengan memberi kesempatan kepada kita agar mendapat pembelajaran dari pandemi Covid-19 ini, serta memetik hikmah atas peristiwa yang terjadi untuk kita dapat keluar dari zona nyaman.
Dalam hal ini, Suwiastra juga mengajak para siswanya untuk mampu berinovasi menciptakan produk yang mampu dipasarkan, sesuai dengan bidang keahlian dan materi pelajaran yang sudah di berikan dengan menerapkan metode pembelajaran yang baru, sebagai sebuah solusi pasca pandemi Covid-19. (aar/bpn)