MASITA
Sumber Foto : Istimewa

Selanjutnya Swabawa mencontohkan bahwa upaya pelaku usaha pariwisata di Amed sebagai destinasi di daerah terpencil untuk membentuk wadah bersama untuk berkoordinasi bagi pelaku usaha pariwisata adalah langkah yang konkrit.

“Saya melihat terbentuknya Amed Tourism Association sebagai salah satu elemen Community dalam pentahelix pariwisata yang mampu mendorong elemen lainnya bergerak. Konsep nyata komunitas seperti ini akan mengakselerasi community based tourism, pariwisata menjadi milik dan bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

“Hal itu dapat menggerakkan sektor lainnya di wilayah itu seperti jasa transportasi, perdagangan, pertanian, perikanan, jasa keuangan dan pendidikan,” imbuh pria yang antusias dengan pengembangan pariwisata di kawasan pedesaan ini.

Lebih lanjut ia berharap, ke depan, target kualitas destinasi yang digarap oleh Pemkab Karangasem di bawah kepemimpinan Bupati yang baru adalah experiential value, dimana wisatawan tertarik berlibur di Karangasem dalam jangka waktu lebih lama dengan pengalaman yang berkualitas.

Baca Juga :  Puluhan Linmas di Abang Dapat Pelatihan, Tingkatkan Kepekaan Lingkungan Sekitar

Dengan demikian kata Swabawa maka turis akan memiliki kesan seperti “tinggal di rumah”, bukan seperti sekarang turis hanya datang untuk ke tour saja, diving saja, atau hanya sekedar transit menuju Gili Island.

“Calon turis harus diedukasi melalui product and destination features bahwa berlibur di kawasan Bali Timur ada banyak hal yang bisa dinikmati seperti beauty of nature, heritage, culture and traditions,” katanya.

“Bahkan bagi penikmat wisata minat khusus seperti photography dan instagenic content creator yang berperan sebagai influencer untuk approach lebih banyak lagi calon turis yang ingin datang ke Karangasem,” tandasnya.(ads/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News