BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – Sebuah pesan berantai mengimbau untuk mematikan ponsel dan perangkat elektronik lainnya mulai dari jam 00:30 pagi hingga 3:30 pagi, beredar di media sosial Facebook. Pesan tersebut mengklaim bahwa Bumi akan menghadapi radiasi kosmik tertinggi selama periode tersebut.
Isi pesan yang mengkhawatirkan ini juga mencantumkan klaim bahwa TV Singapore telah mengonfirmasi berita tersebut.
Namun, berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pesan tersebut ternyata hoaks. Kepala Bagian Humas Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jasyanto, menegaskan bahwa informasi dalam pesan tersebut tidak benar.
“Itu hoaks, tidak benar,” kata Jasyanto.
Tidak hanya di Indonesia, pesan serupa juga telah beredar sejak tahun 2017, terutama saat fenomena gerhana. Penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan bahwa pesan dengan narasi yang mirip juga beredar di India, dan dibantah oleh Badan Antariksa India atau ISRO.
Menurut ISRO, meskipun Bumi terus terpapar sinar kosmik, medan magnet atmosfer bertindak sebagai pelindung sehingga Bumi tidak mengalami dampak buruk dari sinar tersebut. Begitu pula dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), imbauan untuk mematikan ponsel demi menghindari radiasi kosmik tidak ditemukan di situs resmi maupun akun media sosial lembaga tersebut.
Dengan demikian, pesan berantai yang mengimbau untuk mematikan ponsel dan perangkat elektronik lainnya karena dampak radiasi kosmik di tengah malam tersebut merupakan informasi palsu alias hoaks. Masyarakat diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan selalu memverifikasi kebenaran informasi sebelum menyebarkannya. (bpn/cekfakta.com)