LPJ
Terkesan Dipaksakan, Proyek LPJ Hias di Karangasem Molor. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, KARANGASEM – Disaat sebagian besar jalan di Kabupaten Karangasem minim penerangan, Dinas Perhubungan Kabupaten Karangasem justru menumpuk lampu penerangan di Jalur jalan Ayani dan Jalan Untung Surapati Amlapura.

Dikatakan menumpuk, itu karena memang pada kedua di jalur itu sebelumnya sudah terdapat lampu penerangan jalan, namun kini proyek lampu penerangan jalan hias senilai hampir Rp3 Miliar justru kembali dipasang pada kedua jalur tersebut.

Selain itu, keberadaan proyek ini juga terkesan dipaksakan, ini terlihat dari posisi pemasangan tiang lampu yang nengenai trotoar jalan terlebih kondisi jalan di jalur tersebut tidak begitu lebar hingga memaksa lampu hias dipasang setinggi 9 meter padahal menurut informasi idealnya lampu hias sekitat 7 meteran.

Menurut Kepala Dinas Perhubungan Karangasem, Tjokorda Surya Darma, proyek lampu penerangan jalan hias ini sudah dirancang oleh pejabat sebelumnya, adapun tujuannya adalah untuk mempercantik pintu masuk menuju Kota Amlapura. Namun, karena keterbatasan anggaran hanya satu sisi jalan saja yang dipasangi lampu hias.

Baca Juga :  Longsor di Desa Gegelang Putus Akses Warga, Alat Berat Kesulitan Jangkau Lokasi

“Tujuannya untuk mempercantik pintu masuk Kota Amlapura, total proyek sebanyak 86 titik lampu penerangan jalan hias, tingginya sekitar 9 meteran, 27 titik dipasang di jalur untung surapati sedangkan sisanya di jalan ayani, kita juga sudah kordinasi ke balai,” kata Surya Dharma ditemui, Kamis (28/12/2023).

Hanya saja, harapan mempercantik pintu masuk kota Amlapura menjelang tahun baru 2024 ini harus terganjal oleh molornya proses pengerjaan proyek. Seharusnya hari ini pihak rekanan sudah menyelesaikan proyek dengan pengadaan melalui E-katalog tersebut, namun faktanya setelah 35 hari masa kerja berlalu, baru 6 LPJ hias yang berdiri dari 86 titik proyek tersebut.

Baca Juga :  Keputusan Bawaslu Nyatakan Tiga Mantan Panwascam Selat TMS Dipertanyakan

Tentu saja molornya pengerjaan proyek ini akan berdampak terhadap anggaran yang telah disiapkan sebulumnya sehingga berpotensi dana yang ada menjadi silfa jika proyek tidak diselesaikan pada tahun 2023 ini hingga memaksa untuk dianggarkan kembali pada APBD perubahan 2024.

Terkait molornya proyek ini, Surya Darma mengatakan karena adanya keterlambatan pengiriman tiang lampu dari Pulau Jawa dampak Nataru 2024 ini. Ia menjelaskan persentase proyek sendiri sudah memasuki 92 persen dan tinggal proses pemasangan tiang hias sedangkan untuk lampunya sudah tiba duluan di Karangasem.

Baca Juga :  Dukung Perempuan Berdaya, Srikandi PLN Beri Bantuan Usaha untuk Ibu Disabilitas di Karangasem

Atas keterlambatan tersebut, Dinas Perhubungan sendiri akan membuat adendum untuk penambahan waktu pengerjaan proyek hingga 50 hari kedepan. Namun demikian pihak kontraktor tetap dikenakan denda atas keterlambatan yang terjadi sampai dengan proyek terselesaikan.

Sementara itu, untuk diketahui, Karangasem masih kekurangan LPJ cukup banyak jika melihat ruas jalan yang dimiliki. Idealnya LPJ dipasang dengan jarak sekitar 50 meter dari LPJ lainnya. Namun dengan keterbatasan, LPJ dipasang sesuai dengan kajian tingkat kerawanan kecelakaan dan kemampuan daerah.

“Jumlahnya LPJ di Karangasem 4.453 unit. Kondisinya baik, tahun 2023 ini kita ada pengadaan 114 titik LPJ di luar 86 LPJ hias yang belum selesai dikerjakan,” tandasnya.(st/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News