Aksi Sosial Menyapa dan Berbagi
TP PKK Provinsi Bali Laksanakan Kegiatan Aksi Sosial Menyapa dan Berbagi di Kabupaten Buleleng. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – TP PKK Provinsi Bali melaksanakan aksi sosial “Menyapa dan Berbagi” selama dua hari di wilayah Kabupaten Buleleng. Aksi sosial yang berlangsung Jumat (14/7/2023) dan Sabtu (15/7/2023) ini merupakan sinergi TP PKK Provinsi dan TP PKK Kabupaten Buleleng, didukung OPD terkait di lingkungan Pemprov Bali, Pemkab Buleleng dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali.

Mengawali aksi sosial di hari pertama, Jumat (14/7/2023), Ketua TP PKK Bali, Ny. Putri Suastini Koster beserta jajaran menyambangi Gedung Serba Guna “Wukir Samirana” Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula. Di lokasi ini, TP PKK Bali menyerahkan bantuan kepada 200 penerima yang terdiri dari lansia, ibu hamil, balita, kader PKK dan penyandang disabilitas. Bantuan yang diserahkan berupa 4 ton beras, 200 krat telur, 320 kotak susu untuk Balita, 320 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan kader PKK. Selanjutnya, dalam aksi sosial di GOR Desa Bungkulan Kecamatan Sawan, diserahkan bantuan kepada 50 masyarakat kurang mampu. Bantuan yang diserahkan berupa 1 ton beras, 50 krat telur 80 kotak susu untuk balita, 80 kotak susu untuk lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas dan Kader PKK.

Selain itu, di tiap lokasi kegiatan aksi sosial, diserahkan pula bantuan berupa bibit tanaman produktif dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, bantuan bibit ayam beserta pakan dan bibit sayur mayur dari Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, paket makanan tambahan dan susu dari Dinas Kesehatan dan IBI Provinsi Bali. Secara simbolis, bantuan dari OPD ini diterima oleh Ketua TP PKK Buleleng, Ny. Paramita Lihadnyana.

Ketua TP PKK Bali, Ny. Putri Koster dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia karena bisa hadir di Desa Kelahiran Gubernur Wayan Koster. Dijelaskan olehnya, aksi sosial ini merupakan salah satu program TP PKK Provinsi Bali.

“Secara garis besar, program TP PKK Bali dibagi menjadi dua yaitu sosialisasi dan aksi sosial. Ini bagian dari kegiatan sosial TP PKK Bali, selain itu kita juga punya aksi berbelanja dan berbagi,” ucapnya.

Melalui aksi sosial ini, TP PKK Bali menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan.

Baca Juga :  Cegah Data Tercecer, Pemkab Buleleng Bentuk Relawan Pendataan Kemiskinan

Selain aksi sosial, sebagai partner pemerintah, TP PKK Bali juga konsen mensosialisasikan program pembangunan yang tengah dilaksanakan oleh Pemprov Bali. Sosialisasi ini dimaksudkan menggerakkan partisipasi aktif masyarakat dalam menyukseskan program pembangunan. Dijelaskan olehnya, Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster telah menjalankan berbagai program yang dipayungi regulasi seperti Perda, Pergub hingga Surat Edaran.

“Program pembangunan dan regulasi dikeluarkan oleh Pemprov, dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota hingga jenjang paling bawah dan sangat membutuhkan dukungan dari masyarakat luas,” urainya.

Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali ini menegaskan, bahwa seluruh program luncuran pemprov menitikberatkan pada tiga aspek yaitu alam, manusia dan alam Bali.

“Setiap program pembangunan selalu mempertimbangkan kebermanfaatan untuk manusia serta tidak merusak alam dan budaya Bali,” bebernya.

Dalam kesempatan itu, Ny. Putri Koster mensosialisasikan Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 Tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai. Terkait dengan Pergub ini, ia mengajak Krama Desa Sembiran mengingat kejayaan tanaman jeruk keprok di wilayah itu. Namun pada tahun 80an ada serangan hama CVPD sehingga sampai sekarang kejayaan jeruk keprok belum bisa dikembalikan.

“Dari cerita yang ibu dengar, di era tahun 80an, saat musim panen, perbukitan menguning dihiasi buah jeruk,” kenangnya.

Menyitir sejumlah hasil penelitian, ganasnya serangan hama CVPD antara lain dipicu pemakaian zat kimia yang tak terkendali.

“Agar cepat tumbuh dan berbuah, disemprot dengan zat kimia. Demikian juga dalam pengendalian hama, penggunaan zat kimia juga berlebihan,” tuturnya.

Menurut dia, pengalaman itu hendaknya menjadi sebuah pembelajaran agar lebih bijak dalam memperlakukan alam. Oleh sebab itu, ia mengingatkan masyarakat tak semena-mena dengan alam. Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah mengurangi atau bahkan meniadakan penggunaan plastik sekali pakai karena bahan ini sangat sulit terurai dan menjadi ancaman serius bagi lingkungan.

“Larangan penggunaan plastik dan styrofoam sudah ada Pergubnya. Regulasi ini dikeluarkan dengan tujuan yang sangat baik yaitu untuk menyelamatkan bumi kita,” urainya sembari menambahkan, bahwa plastik ibarat tulang yang sangat sulit terurai, khususnya di dalam tanah.

Baca Juga :  Serahkan Bantuan ke Panti Sosial di Buleleng, Pj Gubernur Bali Ucapkan Terima Kasih Kepada Tenaga Perawat

Jika penggunaannya tak dibatasi, ia khawatir tanah akan penuh plastik sehingga tak bisa lagi dimanfaatkan untuk bercocok tanam.

“Tak apa kita repot saat ini, tapi ini untuk kemudahan anak cucu di kemudian hari,” imbuhnya.

Selain mensosialisasikan Pergub Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai, perempuan yang dikenal memiliki multi talenta di bidang seni ini juga menyinggung program pelestarian kain tenun tradisional. Ia berharap, Krama Desa Sembiran melestarikan keberadaan tenun tradisional yang diwariskan secara turun temurun di desa tua ini.

Selanjutnya, pendamping orang nomor satu ini memberi penekanan pada upaya pencegahan stunting. Menurutnya, stunting harus dicegah sedini mungkin karena berdampak pada masa depan generasi penerus.

“Kita ingin memiliki anak-anak yang cerdas, berdaya saing dan berbudi pekerti,” ungkapnya.

Ditambahkan olehnya, pencegahan stunting mesti dilakukan sedini mungkin, mulai dari calon ibu memasuki usia remaja. Selain memperhatikan asupan gizi, orang tua diminta memperhatikan kebiasaan remaja putri.

“Orang tua harus mengingatkan kalau putri mereka terlalu banyak bermain gadget atau begadang. Karena radiasi gadget itu sangat berpengaruh pada kesehatan, khususnya alat reproduksi,” bebernya.

Selanjutnya, stunting juga bisa dicegah dengan memperhatikan asupan gizi pada ibu hamil.

Aksi sosial kali ini juga diisi dengan sosialisasi dari Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja, Kadis Pemberdayaan Masyarakat, Desa, Kependudukan dan Catatan Sipil Provinsi Bali, Putu Anom Agustina, Kadis Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra.

Kadis PMD Dukcapil Provinsi Bali, Anom Agustina mengingatkan pentingnya peran aktif masyarakat dalam menyukseskan program pembangunan. Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat terlibat aktif mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan hingga mengawasi jalannya program pembangunan mulai dari tingkat desa. Selain itu, Anom Agustina juga mengedukasi masyarakat terkait pentingnya program KB Bali.

Baca Juga :  Pj Bupati Buleleng Apresiasi Rekomendasi DPRD terkait LKPJ Tahun 2023

Kadis Pemajuan Masyarakat Adat (PMA) Provinsi Bali, I Gusti Agung Ketut Kartika Jaya Saputra dalam paparannya menegaskan komitmen Gubernur Bali, Wayan Koster dalam penguatan serta pemajuan adat, tradisi dan budaya. Komitmen itu dibuktikan dengan pemberian bantuan kepada desa adat. Selain itu, Gubernur juga telah menuntaskan pembangunan kantor Majelis Desa Adat (MDA) di seluruh kabupaten/kota lengkap dengan dukungan sarana dan prasarananya. Menurutnya, ini merupakan langkah penting dalam upaya pemuliaan alam, krama dan budaya Bali. Dalam kesempatan itu, Kadis PMA juga menyinggung pentingnya pembentukan Baga Utsaha Padruwen Desa Adat (BUPDA) untuk memperkuat perekonomian Krama Desa Adat. Masih dalam paparannya, Kartika Jaya Saputra mengingatkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh Desa Adat. Tantangan itu diantaranya merebaknya kasus pelecehan tempat suci oleh oknum wisatawan, pencurian pratima hingga masuknya paham Agama Hindu yang tak sesuai dresta Bali. Untuk itu, ia mengajak Krama Desa Adat di seluruh Bali untuk menjaga keamanan lingkungan masing-masing, utamanya areal tempat suci.

Sementara itu, Kadis Kehutanan dan Lingkungan Hidup Provinsi Bali, I Made Teja mensosialisasikan program pengurangan sampah plastik sekali pakai dan pengolahan sampah berbasis sumber. Masyarakat diingatkan untuk meminimalisir atau bahkan meniadakan penggunaan plastik sekali pakai dan menggantinya dengan kemasan yang ramah lingkungan seperti daun. Ia pun mengkampanyekan pentingnya kesadaran untuk mengolah sampah berbasis sumber atau mulai dari lingkungan keluarga.

Pj. Bupati Buleleng, Ketut Lihadnyana menyampaikan terima kasih kepada jajaran TP PKK Bali yang menggelar kegiatan aksi sosial di wilayahnya. Ia menyampaikan, masyarakat Buleleng, khususnya Krama Desa Sembiran patut berbangga karena memiliki Gubernur Wayan Koster, sosok pemimpin yang visioner dalam menjaga Bali.

Aksi sosial TP PKK Bali ini juga dihadiri Kadis Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada, Direktur RS Mata Bali Mandara Provinsi Bali, dr. Ni Made Yuniti, Kadis Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Luh Ayu Aryani dan Ketua IBI Provinsi Bali, Luh Putu Sukarini.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News