PLN
Tim Huawei Asia Pacific saat mengunjungi ruang kontrol ditemani Tim Management Digital PLN Pusat. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNG – PT PLN (Persero) menerima kunjungan balasan dari Tim Huawei Asia Pacific, setelah sempat mengunjungi China pada Juni 2023 lalu.

Mengunjungi beberapa objek vital nasional ketenagalistrikan milik PLN, Tim Huawei Asia Pacific berharap dapat mempelajari sistem kelistrikan Bali sehingga mampu mengembangkan inovasi baru khususnya di bidang Information and Communication Technology (ICT), demi meningkatkan performa layanan PLN kepada pelanggan.

Hal ini diungkapkan Edwin Diender, Chief Innovation Officer Global Electric Power Digitalization Business Unit, Huawei Technologies, saat mengunjungi PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2B) Bali, Mengwi – Badung, Kamis (13/7/2023).

Ia bersama 13 anggota tim lainnya, juga mengapresiasi informasi sistem kelistrikan 150 kV yang dibagikan oleh PLN serta berharap melalui kegiatan ini, pihaknya dapat memberikan penawaran untuk peningkatan usaha kelistrikan PLN di masa yang akan datang.

Baca Juga :  Pilkada Badung 2024, Gusde Mahendra: Pemuda Badung Selektif Menentukan Pilihan

Saat ini, PLN tengah memimpin transisi energi demi mencapai target net zero emission pada 2060. Berbagai tantangan hadir dan membutuhkan kolaborasi berbagai pihak untuk dapat mengakselerasi transisi energi.

Pada kunjungannya ke PLN Unit Pelaksana Pengatur Beban (UP2D) Bali, Tim Huawei Asia Pacific memperoleh berbagai penjelasan termasuk tantangan yang tengah dihadapi sistem kelistrikan Bali khususnya pada penerapan pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

Hesti Hartanti, Manager Unit Pelaksana Pengatur Distribusi (UP2D) Bali, menyampaikan demi mendukung penerapan EBT, sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atap telah dioperasikan oleh masyarakat di Bali.

“PLTS atap yang terhubungan dengan jaringan PLN memiliki tantangan tersendiri karena sifatnya yang intermitten atau berjeda yang tidak bisa dikonsumsi setiap saat, dan sangat bergantung kepada matahari sehingga tidak stabil, ini jadi tantangan bagi sistem kelistrikan di Bali,” imbuhnya.

Ia pun berharap melalui pertemuan ini dapat memberikan gambaran sehingga PLN dengan siapapun dapat bekerja sama membangun berbagai teknologi dan digitalisasi agar transisi energi dapat lebih cepat terwujud.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News