Jukung
Para seniman melukis layar perahu jukung di tengah AstraPay Sanur Village Festival 2023, Kamis (20/7/2023). Kegiatan yang dipusatkan di Pantai Matahari Terbit itu menjadi ajang festival pariwisata tahunan di Kota Denpasar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Pesisir Sanur mencakup kehidupan yang penuh warna yang menyatu dengan pariwisata. Perahu jukung, yang telah menjadi simbol kearifan dan kebudayaan laut Bali, memainkan melodi harmoni yang mengikuti irama riuh rendahnya kawasan itu. Dinamika kehidupan para nelayan perahu jukung bertaut dan tersaji dalam kegiatan wisata seperti halnya AstraPay Sanur Village Festival.

Brand Communication AstraPay, Christie Pricilla dalam rilis resminya mengatakan perahu jukung adalah cerminan dari salah satu warisan pesisir timur Kota Denpasar, bersama warisan lain seperti halnya dunia seni lukisan. Saat fajar muncul, para nelayan dengan cekatan menambal kerangka perahu mereka, mengukir keindahan dan kehangatan dalam setiap serat kayu yang dipilih dengan hati. Perahu-perahu ini bukanlah sekadar kapal, tetapi sahabat yang setia bagi para nelayan.

Baca Juga :  Sagung Antari Jaya Negara Buka Pelatihan Banten di Banjar Mertasari, Desa Penatih Dangin Puri

“Pantai Sanur sendiri adalah bak hadiah dari para dewa. Dengan pasir halus yang menyejukkan dan ombak yang menenangkan, pantai ini telah menarik perhatian wisatawan dari seluruh dunia. Bagi mereka yang mencari ketenangan, tempat ini adalah surga tersembunyi,” jelasnya, Jumat (21/7/2023).

Dan perahu jukung, seperti pasangan tari yang serasi, menggandeng pariwisata untuk menjalani perjalanan ajaib. Mengapung di atas perahu yang khas, wisatawan menyusuri garis pantai dengan hati yang berbunga-bunga. Dari sini, pemandangan matahari terbenam adalah kenangan yang takkan lekang.

Sebagai sahabat setia nelayan, perahu jukung juga menjadi pilar keberlanjutan alam. Para nelayan memiliki kearifan tentang pentingnya menjaga laut yang indah dan bermanfaat ini. Puluhan nelayan perahu jukung di Sanur tergabung dalam Persatuan Jukung Tradisional Dewi Satayo Jana Gandhi Sanur. Selain berprofesi sebagai nelayan, lebih dari 50 orang anggota persatuan itu juga mendukung kegiatan pariwisata, seperti mengantar tamu berkegiatan di pesisir, mulai dari memancing hingga berlayar di sekitar Sanur. “Mereka belajar dari samudra, menghargai lautan sebagai ibu yang penuh kasih dan kuat,” ujar Ketua Panitia AstraPay Sanur Village Festival 2023, Ida Bagus Gde Sidharta Putra, atau biasa disapa Gusde.

Sanur Village Festival selalu mengikutsertakan para nelayan perahu jukung di dalamnya. Sedikitnya 30 perahu jukung berlayar membentuk sebuah parade warna-warni di pesisir Sanur pada Kamis (20/7/2023) pagi hingga menjelang siang. Sorenya, para seniman yang tinggal di Denpasar secara khusus dan Bali secara umum bersama-sama melukis layar jukung di Pantai Matahari Terbit, tempat AstraPay Sanur Village Festival dipusatkan.

Baca Juga :  Kelurahan Renon Laksanakan Pendaftaran Penduduk Non Permanen dan Sosialisasi Kamtibmas

Perahu jukung dan dinamika pariwisata Sanur adalah seri paduan suara yang selaras. Dalam irama yang ceria, keberagaman bercampur dengan kedekatan. Pantai Sanur menjadi tempat pelangi bagi selera yang beragam. Berlayar dengan perahu jukung, para wisatawan juga diajak untuk menghargai dan menjaga alam. Mereka melihat betapa pentingnya kelestarian terumbu karang dan keragaman hayati laut. Di sini, kita menemukan melodi yang takkan pernah pudar – melodi harmoni antara perahu jukung, warga nelayan, dan para wisatawan yang menciptakan alam semesta penuh cinta di Pulau Dewata.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News