Monitoring Pembangunan
Monitoring Pembangunan Fisik TPST Tahura dan Padangsambian, Wawali Arya Wibawa Minta Selesai Sesuai Target. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa turun langsung memonitoring Pengerjaan pembangunan fisik Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Tahura dan TPST Padang Sambian sekaligus juga meninjau pembangunan jembatan yang menghubungkan Terminal Kargo menuju TPST Padangsambian Kaja dan SMP Negeri 15 Denpasar, Jumat (16/9/2022).

Didampingi Sekda Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Kadis DLHK, I.B Putra Wirabawa, Kabag Adbang, Gede Cipta Sudewa, Kabag Protokol Dan Komunikasi Pimpinan, Dewa Gede Rai bersama Tim Kota Denpasar beserta unsur terkait lainya, Wawali Arya Wibawa mengatakan, untuk TPST Tahura memang pengerjaannya sedikit molor dari target  yang ditetapkan. Molornya pengerjaan tersebut akibat terkendala pengerjaan struktur pondasi karena berada di atas tumpukan sampah plastik yang tertimbun selama bertahun-tahun.

Arya Wibawa mengatakan, dari tiga TPST yang dibangun di Kota Denpasar, hanya satu TPST yang progresnya paling rendah yakni TPST Tahura. Karena Kendala yang dialami pengerjan proyek tersebut menurutnya terkendala pada dasar bangunan yang menyulitkan pengerjaan. Dasar bangunan atau pondasi tersebut sebagian besar merupakan sampah plastik sehingga perlu dilakukan penimbunan dan pembetonan kembali agar struktur pondasi bisa lebih padat.

“Kami turun memantau pembangunan TPST untuk memastikan agar pekerjaannya bisa sesuai target yang ditetapkan, dan kalau ada pekejaan yang molor agar bisa dikejar sesuai target waktu yang ditentukan,” kata Arya Wibawa.

Baca Juga :  NURULS, Tips Berbelok di Persimpangan untuk Wanita Agar Selalu #Cari_Aman

Selain itu kata Arya Wibawa juga meminta agar adanya jembatan timbang untuk truk sampah yang masuk ke kawasan TPST Tahura yang digunakan untuk menimbang sampah yang masuk ke TPST. Hal itu akan menjadi pembahasan kembali agar masalah-masalah terebut bisa teratasi sebelum selesai kontrak.

Arya Wibawa mengatakan, pihaknya akan memanggil dan merapatkan pihak rekanan dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait hal tersebut bisa segera diselesaikan.

“Belum masuknya jembatan timbang untuk sampah TPA yang akan digunakan menimbang sampah masuk ke TPST Tahura Suwing. Kami akan lakukan pemanggilan dan akan dirapatkan kembali terkait masalah-masalah tersebut,” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan, untuk pembangunan SMP Negeri 15 yang berdampingan dengan TPST Padangsambian akan dibuat sebaik mungkin, agar para siswa nanti nya tidak terganggu saat pembelajaran, itu komitmen kami dan nanti pada tahun ajaran baru tahun 2023 sudah bisa mulai dipergunakan.

Dimana nanti Pemkot Denpasar melalui Dinas PUPR telah membangun jembatan yang menghubungkan Terminal Kargo menuju TPST dan SMP Negeri 15. Dengan adanya jembatan ini, maka alur lalu lintas menuju TPST maupun SMP Negeri 15 akan melalui jembatan tersebut.

Akan tetapi untuk alur siswa ke sekolah nanti, atas usulan Perbekel  Padangsambian Kaja masih tetap bisa menggunakan jalur dari Jalan Kebo Iwa. Karena beberapa siswa akan lebih dekat akses masuk dari Jalan Kebo Iwa. Dan untuk TPST Padangsambian pengerjaan sudah sesuai target.

Kadek Agus Arya Wibawa berharap penyelesaian proyek ini agar bisa dipercepat. Karena kalau hanya berpatokan pada jadwal, nanti dikhawatirkan operasional TPST akan terganggu. Kendati progres molor dari target, namun pihak rekanan memastikan target penyelesian TPST sesuai target akhir September 2022.

Baca Juga :  Bentuk Kepedulian di Bulan Suci Ramadhan, Dealer Honda Anugerah Utama Motor Kunjungi Panti Asuhan

“Kalau bisa dilakukan percepatan, diharapkan selesai di sesuai target,” harap Kadek Agus.

Hal senada juga disampaikan Kabag Adbang, Gede Cipta mengatakan pengerjaan proyek akan terus dimaksimalkan, sehingga tidak jauh dari target, dan tentunya kualitas bangunan juga menjadi prioritas, demi kebaikan bersama dalam jangka panjang.

Sementara untuk proyek jembatan dianggarkan pada APBD Induk 2022 dengan pagu sebesar Rp3,5 miliar. Namun, setelah proses lelang, nilainya menjadi Rp2,7 miliar.

Pelaksana proyek ini CV Lancar Mulya Buana yang mulai bekerja sejak 16 Juni 2022 dengan waktu pelaksanaan selama 180 hari kalender. Sedangkan untuk konsultan pengawas PT Mitra Tri Sakti. Saat ini, progress pengerjaan jembatan tersebut mencapai 27% dari rencana 17%. Artinya, ada deviasi positif sebesar 10%.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News