Desa Sanur Kaja
Mahasiswa ITB Ahmad Dahlan Gali Potensi Desa Sanur Kaja melalui Program BUMDes. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) telah meluncurkan sebuah inisiatif penting di Desa Sanur Kaja dengan membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang terintegrasi dalam lingkungan adat. Dalam langkah progresif ini, mereka berupaya menggali potensi ekonomi desa sambil tetap memelihara kearifan lokal yang kaya.

Program ini, yang bertujuan untuk membangun kemandirian ekonomi dan memperkuat keberlangsungan budaya lokal, menggabungkan konsep-konsep modern dengan kearifan tradisional.  Dengan demikian, mahasiswa ITB AD tidak hanya berupaya meningkatkan pendapatan ekonomi di desa-desa, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian warisan budaya yang kaya.

Dalam kolaborasi yang erat dengan masyarakat setempat, mahasiswa ITB AD telah melakukan penelitian mendalam untuk mengidentifikasi peluang-peluang ekonomi yang dapat dikembangkan di Desa Sanur Kaja.  Namun, yang membuat inisiatif ini istimewa adalah pendekatan yang diambil, yang memperhitungkan nilai-nilai adat dan tradisi dalam pengelolaan BUMDes.

Melalui kolaborasi erat dengan masyarakat lokal, mahasiswa ITB AD telah mengidentifikasi peluang-peluang ekonomi yang dapat dikembangkan melalui BUMDes. Dengan memperhitungkan norma-norma adat dan tradisi, mereka merancang strategi yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik unik setiap desa.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Tinjau Pengerjaan Perataan Lahan Stockpile Mertasari 

Salah satu aspek yang menonjol dari program ini adalah pendekatan partisipatif dalam pengambilan keputusan. Para mahasiswa tidak hanya memberikan bantuan teknis kepada pelaku usaha lokal, tetapi juga memberdayakan mereka untuk berperan aktif dalam proses pengembangan BUMDes.

Melalui berbagai kegiatan, seperti pelatihan kewirausahaan dan pendampingan pengelolaan usaha, mahasiswa ITB AD membantu meningkatkan kapasitas pengelolaan BUMDes oleh masyarakat lokal. Dengan memasukkan nilai-nilai budaya lokal dalam strategi pengembangan, mereka memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi juga membawa dampak positif bagi pelestarian identitas budaya Desa Sanur Kaja.

Dengan berkolaborasi erat dengan komunitas desa, mahasiswa ITB AD telah menjalankan serangkaian kegiatan untuk mengidentifikasi peluang-peluang ekonomi yang sesuai dengan lingkungan adat Desa Sanur Kaja. Namun, yang membedakan inisiatif ini adalah komitmen mereka untuk memelihara dan memperkuat kearifan lokal dalam setiap langkah yang diambil.

Melalui pelatihan, pendampingan, dan konsultasi dengan para pemangku kepentingan lokal, mahasiswa ITB AD tidak hanya membantu meningkatkan kapasitas pengelolaan BUMDes, tetapi juga memastikan bahwa setiap inisiatif ekonomi yang diluncurkan tetap menghormati dan memperkuat identitas budaya Desa Sanur Kaja.

Baca Juga :  Jaga Netralitas Pemilu, Dewa Made Indra Minta Dukungan ASN Hanya Dilakukan di Bilik TPS

Respon dari masyarakat Desa Sanur Kaja sangat positif. Mereka menyambut dengan antusias upaya mahasiswa ITB AD dalam meningkatkan kesejahteraan desa sambil memelihara warisan budaya mereka yang khas.

Melalui konsultasi dengan masyarakat lokal, mahasiswa ITB AD berhasil mengidentifikasi peluang-peluang ekonomi yang sesuai dengan nilai-nilai adat dan tradisi Desa Sanur Kaja. Dengan berkolaborasi erat dengan pemangku kepentingan setempat, mereka merancang strategi pengembangan BUMDes yang menghormati dan mengintegrasikan kearifan lokal.

Ni Luh Gede Sujianingsih, perwakilan mahasiswa menyatakan, percaya bahwa untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan, penting untuk mengakar pada nilai-nilai budaya lokal.

“Dengan memasukkan kearifan lokal dalam pembangunan ekonomi desa, kami berharap dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sanur Kaja,” tuturnya.

Dalam sebuah langkah yang menginspirasi, mahasiswa dari Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB AD) telah meluncurkan program inovatif untuk mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Desa Sanur Kaja. Program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa, tetapi juga untuk memelihara dan memperkuat warisan budaya dalam lingkaran adat.

Baca Juga :  Rampung! Raperda tentang Pemberian Insentif dan Kemudahan Investasi Serta Raperda tentang Pengarusutamaan Gender Siap Disahkan

Yanti, dosen pembimbing dalam kegiatan ini, menyatakan, yakin bahwa inovasi ekonomi yang berkelanjutan harus diakar pada nilai-nilai budaya lokal.

“Dengan mengembangkan BUMDes dalam lingkaran adat, kami berharap dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi pembangunan desa,” tuturnya.

Diharapkan bahwa inisiatif ini akan menjadi contoh bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia, membawa manfaat yang nyata bagi pembangunan ekonomi lokal dan pelestarian kekayaan budaya.

Melalui semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka, mahasiswa ITB AD sekali lagi menunjukkan peran mereka sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Inisiatif ini akan menjadi contoh bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia, membawa manfaat yang nyata bagi pembangunan ekonomi lokal dan pelestarian kekayaan budaya.

Mahasiswa ITB AD sekali lagi membuktikan peran mereka sebagai agen perubahan yang positif dalam masyarakat, menerapkan semangat Merdeka Belajar Kampus Merdeka dalam tindakan nyata untuk membangun Indonesia yang lebih baik.(Ni Luh Gede Sujianingsih, Mahasiswa Jurusan Manajemen Kampus ITB AD Ahmad Dahlan Jakarta)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News