PPG
Menelusuri Indahnya Keberagaman di Indonesia, Mengapa Kita Harus Merayakannya?. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM – Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prajabatan Gelombang 1 Tahun 2023 Universitas Negeri Malang telah melaksanakan dan menggelar diklat Wawasan Kebhinekaan Global (WKG) yang berlangsung dari tanggal 9-12 Januari 2023 bertempat di gedung GKB A 20 Universitas Negeri Malang.

Adanya diklat Wawasan Kebhinekaan Global yang diselenggarakan oleh pihak PPG Universitas Negeri Malang bukan hanya sekedar acara formalitas, tetapi memiliki esensi dalam perjalanan membangun pengetahuan yang dapat diimplementasikan, membangun kesadaran, kerjasama yang kolaboratif antar mahasiswa, membangun kreativitas, dan menggali potensi keberagaman sebagai satu kesatuan aset berharga dalam dunia pendidikan yang semakin kompleks dan terhubung dengan dunia secara global.

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini dirancang untuk membentuk dan memberikan perspektif yang luas kepada calon guru mengenai keberagaman, baik budaya, adat istiadat, logat bicara, pakaian, latar belakang, dan lain sebagainya yang mempengaruhi dunia pendidikan Indonesia. Tujuan dari adanya diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini adalah agar calon guru dapat memahami bahwa perbedaan dalam hidup secara menyeluruh hingga lingkup global, bukan hanya sekedar keberagaman antar suku atau etnis saja. Sehingga diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini akan memperkuat kearifan lokal dan khazanah budaya bangsa yang harus lestari.

Diklat Wawasan Kebhinekaan Global ini juga membekali calon guru mengenai keterampilan berinteraksi secara positif dalam lingkungan yang multikultural ini. Selain adanya materi yang diberikan, pada diklat ini juga terintegrasi pada permainan yang menyenangkan untuk meningkatkan partisipasi aktif dari peserta diklat Wawasan Kebhinekaan Global, dimana akan menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan untuk diingat dan melekat dalam memori jangka panjang. Alur yang untuk diklat ini terdiri dari Mulai dari Diri, Aktivitas, Refleksi, Konsep, dan Aplikasi yang mana peserta diklat tidak hanya memahami berbagai budaya, tetapi juga diuji dalam kemampuan beradaptasi, toleransi, dan saling menghargai perbedaan.

Baca Juga :  Dari Studi Komparasi Pokja Bunda PAUD Kota Denpasar ke Pemkot Malang, Gali Ilmu dan Strategi Untuk Capai PAUD HI Berkualitas

Dengan mengikuti diklat ini, diharapkan agar calon guru dapat mengajarkan hal-hal baik yang didapat kepada peserta didiknya mengenai keberagaman yang mana tidak dapat terpisahkan dari kehidupan manusia.

Seperti yang kita ketahui, Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika. Oleh karena itu, kita harus menjaganya agar tetap utuh dan harmonis. Namun, belakangan ini Indonesia kerap mengalami krisis toleransi. Perbedaan yang ada justru menimbulkan perpecahan. Padahal, perbedaan itu sendirilah yang seharusnya membuat Indonesia menjadi indah karena lebih “berwarna”. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tetap menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi.

Baca Juga :  Sambut Hardiknas Tahun 2024, Ayu Kristi Arya Wibawa Buka Workshop Peningkatan Kompetansi Guru PAUD

Keberagaman di Indonesia menciptakan peluang besar untuk saling belajar dan memahami. Dengan menghargai perbedaan suku, agama, bahasa, dan budaya, kita dapat memperkaya pengetahuan kita tentang keragaman manusia. Melalui interaksi antar-etnis, masyarakat dapat mengenal lebih dalam sejarah, tradisi, dan kepercayaan masing-masing, menciptakan kesadaran akan kekayaan budaya yang dimiliki.

Pentingnya Penerimaan atas perbedaan berarti membangun masyarakat yang inklusif, tempat setiap individu dihargai tanpa memandang latar belakangnya. Ini melibatkan kesadaran, penghargaan, dan penerimaan terhadap keunikan tiap individu. Tentu, dalam perjalanan merayakan perbedaan, kita juga dihadapkan pada tantangan. Ada stereotip, prasangka, dan ketidakpahaman yang dapat menjadi penghalang dalam menerima keberagaman ini dengan tangan terbuka. Namun, dengan pendidikan, dialog, dan kesadaran, kita dapat membangun masyarakat yang lebih inklusif.

Baca Juga :  Memilih Asuransi Mobil All Risk, Ketahui Dulu Cara Klaimnya

Siapa yang harus merayakan keberagaman?

Keberagaman harus dirayakan oleh setiap individu warga negara indonesia sejak dini. Tujuannya agar mereka dapat hidup berdampingan dengan damai di lingkungan yang penuh dengan keberagaman. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal pertama bagi anak-anak berperan sebagai tempat untuk belajar nilai-nilai keberagaman bangsa.

Sehingga selain mengajarkan pengetahuan kognitif (akademik), sekolah juga mengajarkan pendidikan karakter. Setidaknya sejak sekolah dasar, peserta didik mulai diajarkan bahwa Indonesia adalah bangsa majemuk, yang yang terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama/kepercayaan. Semua elemen  tersebut bersatu dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tetapi satu sebagai bangsa Indonesia. (Ni Luh Sinta Yani, Mahasiswa PPG-Prajabatan Bidang Studi IPS Universitas Negeri Malang)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News