BSC
Berawal Dari Dua Paket Sembako Berlanjut Bentuk BSC untuk Bantu Masyarakat Lebih Banyak. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Buleleng Social Community (BSC), organisasi kemanusiaan ini tentunya sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Buleleng khususnya dan Bali pada umumnya. BSC ini merupakan organisasi yang telah banyak membantu masyarakat Buleleng yang hidupnya kurang beruntung dari sisi ekonomi.

Penasaran akan awal mula perjalanan sosok di balik pendiri BSC dan perjalanan panjang BSC dalam membantu masyarakat Buleleng, Dinas Kominfosanti Kabupaten Buleleng mengundang Ketua BSC dalam program podcast B-KOM (Bincang Komunikasi), Selasa (23/1/2024).

Berawal dari rutinitas mingguannya usai bekerja, pemuda dermawan ini sering menjumpai masyarakat kurang mampu dalam perjalanannya menuju kampung halaman. Tepatnya di tahun 2013, ia melakukan hal yang luar biasa dan sangat jarang dilakukan oleh orang lain.

Ia menyisihkan penghasilannya untuk dijadikan paket sembako ketika melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman dan diberikan kepada masyarakat kurang mampu. Sosok laki-laki dermawan ini adalah Made Eka Tirtayana.

Ia rutin memberikan paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu, hingga pada suatu ketika di tahun 2015 ia berjumpa dengan sepasang suami istri yang merupakan lansia di Desa Kaliasem. Made Eka terketuk hatinya melihat sepasang lansia hidup di dalam rumah yang tidak layak huni, atap rumah dari daun kelapa dan dinding dari triplek ditambah kondisi sang kakek mengalami kelumpuhan. Kondisi yang sangat meperihatinkan itu ia unggah di media sosial untuk mengetuk hati masyarakat lain agar turut ikut membantu memberikan bantuan.

Di luar dugaan, banyak bantuan datang dari berbagai kalangan masyarakat Buleleng dan segera melakukan aksi bedah rumah dengan dibantu dari berbagai unsur seperti pihak pemerintah desa, unsur TNI dan relawan dari masyarakat.

Baca Juga :  10 Peserta Ikuti Lomba Baleganjur HUT Ke-420 Kota Singaraja

Dari aksi membantu sesama inilah menjadi cikal bakal terbentuknya organisasi BSC di Kabupaten Buleleng, tentunya dengan jumlah relawan yang sangat banyak serta komitmen yang luar biasa untuk terus menerus membantu masyarakat yang kurang mampu.

Made Eka selaku Ketua BSC mengaku programnya bersama seluruh anggota dan relawan mampu melaksanakan bedah rumah dengan jumlah 4 sampai 5 unit.

“Banyak relawan membantu kami, kebanyakan PNS bisa mencapai 30%. Ini sangat luar biasa membantu kami untuk menjalankan program bedah rumah, bantuan anak asuh putus sekolah, dan juga stimulus pendidikan melalui pemberian pelatihan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kominfosanti Buleleng Ikuti Entry Meeting dan Sosialisasi Pelaksanaan EPSS 2024 Secara Virtual

Pihaknya menerangkan bahwasannya BSC kini sudah memiliki banyak lokasi untuk menjadi tempat pelatihan digital marketing bagi lulusan SMA di Buleleng yang belum memperoleh pekerjaan. Lokasinya tersebar di Desa Temukus, Desa Bebetin, Desa Kubutambahan, Dusun Melaka Desa Kayu Putih dan di Sekretariat BSC di Jalan Gagak Singaraja.

BSC
Berawal Dari Dua Paket Sembako Berlanjut Bentuk BSC untuk Bantu Masyarakat Lebih Banyak. Sumber Foto : Istimewa

Dalam prosesnya, Made Eka menyampaikan setiap jadwal pelatihan akan diumumkan pada media sosial dan website BSC Buleleng dan gratis. Pihaknya menjamin tenaga pelatih adalah profesional di bidangnya dengan menerapkan kurikulum sederhana. Pelatihan itu dilakukan sebanyak 3 kali dalam seminggu, dimana setiap proses pelatihan dibatasi 10 peserta saja.

Baca Juga :  Hazton, Inovasi Distan Buleleng Tingkatkan Produksi Padi

Selama tahun 2023, BSC Buleleng telah menyalurkan bantuan untuk masyarakat kurang mampu sebesar Rp1,7 miliar. Made Eka mengakui nilai itu diperoleh dari banyak relawan asli Buleleng dan juga relawan di balik layar atau tidak berkenan disebutkan namanya.

“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh relawan atas berbagai bantuan yang disalurkan melalui BSC Buleleng. Terlebih kepada relawan di balik layar yang secara rutin berdonasi. Semoga rasa saling membantu sesama ini terus berlanjut demi menolong saudara-saudara kita yang kurang beruntung dalam segi ekonomi,” harap Made Eka.

Ditambahkan, hingga tahun 2024, BSC Buleleng telah memiliki dua armada ambulance untuk membantu akomodasi masyarakat menuju fasilitas kesehatan tentunya dilayani dari rumah hingga balik kembali ke rumah. Mengingat luas wilayah dan jumlah penduduk Buleleng yang cukup banyak, Made Eka berharap besar akan bantuan Pemerintah Kabupaten Buleleng untuk dapat mendukung ataupun membantu penambahan armada ambulance guna memaksimalkan pelayanan BSC dalam kemanusiaan.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News