unmas
Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas Mahasaraswati Denpasar saat melakukan pengabdian di Desa Awan, Kecamatan Kintamani, Bangli. Sumber Foto : dar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Sebagai salah satu desa penghasil jeruk melimpah di Wilayah Kecamatan Kintamani. Pengelolaan terhadap jeruk secara berkelanjutan di Desa Awan dipandang belum maksimal. Melihat potensi yang ada Tim Dosen Program Studi (PS) Agroteknologi, Fakultas Pertanian dan Bisnis (FPB), Universitas Mahasaraswati Denpasar mengadakan kerja sama dalam bentuk kegiatan penelitian, pendidikan, dan pengabdian kepada masyarakat di Desa Awan.

Ketua PS Agroteknologi FPB Unmas Denpasar, Cokorda Javandira, SP., MP., mengatakan kerja sama dengan Pemerintah Desa Awan berlangsung selama lima tahun ke depan terhitung sejak Januari 2023 kemarin. Kerja sama ini juga sebagai salah satu bentuk mendukung implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang selama ini telah diterapkan dalam bentuk kolaborasi dengan berbagai pihak eksternal.

Baca Juga :  Kadis Made Astika Komitmen Bangun Pendidikan, Olahraga dan Kepemudaan Secara Merata di Buleleng

Desa Awan, Cok Javandira menerangkan buah jeruk selama ini dipasarkan ke Jakarta dan Lombok. Sehingga ketika panen raya ketersediaan buah jeruk begitu melimpah dan mempengaruhi harga. melihat itu, Cok menilai perlu ada perhatian khusus seperti adanya pengelolaan untuk menambah nilai jual buah jeruk. Salah satunya membuat minuman fermentasi berbahan dasar buah jeruk atau arak jeruk.

“Bahan baku minuman fermentasi (arak jeruk) kita gunakan jeruk sisa musim panen di ladang petani. Ini kita olah menjadi produk arak dengan kadar alkohol yang layak jual sekaligus aman dikonsumsi masyarakat. Jadi dengan begitu untuk pengelolaan buah jeruk secara berkelanjutan bisa terealisasi,” ungkapnya saat ditemui Sabtu (21/10/2023).

Baca Juga :  APBD Induk Tahun 2024, Pemkot Denpasar Prioritaskan Pembangunan Gedung di 11 Sekolah

Dalam pembuatan arak jeruk, Cokorda Javandira menerangkan untuk menghasilkan  40 liter arak jeruk yang telah didestilasi dengan kadar alkohol 35 persen, para petani membutuhkan sebanyak 50 Kilogram jeruk dan 33 kilogram gula aren. Dimana proses awal pengolahan dilakukan sterilisasi dengan cara direbus. Tahap berikutnya yakni dilakukan fermentasi dengan temperatur suhu ruangan yang sudah ditentukan, dan terakhir tahapan penyulingan atau tahapan destilasi untuk menghasilkan arak original produksi buah jeruk Kintamani dari Desa Awan.

Selain proses pengolahan jeruk menjadi arak, pihaknya bersama tim juga rutin memberikan penyuluhan dan pendampingan mengenai pengelolaan budidaya jeruk berkelanjutan, branding produk minuman beralkohol tradisional, penanganan pasca panen dan pemilihan buah jeruk berkualitas, sekaligus terakhir optimalisasi penggunaan media sosial untuk promosi arak Bali khas Desa Awan.

Baca Juga :  Dari Studi Komparasi Pokja Bunda PAUD Kota Denpasar ke Pemkot Malang, Gali Ilmu dan Strategi Untuk Capai PAUD HI Berkualitas

“Harapan kami setelah adanya kerja sama yang terjalin selama lima tahun ke depan akan bisa memberikan imbas lebih untuk ke sejahteraan masyarakat di Desa Awan dari hasil pengolahan buah jeruk,” pungkas Cok Javan.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News