pemilu
Ilustrasi duet Prabowo-Ganjar di Pemilu 2024. Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Munculnya ilusi publik terkait wacana duet Prabowo Subianto sebagai Bakal Calon Presiden (Bacapres) disandingkan dengan Ganjar Pranowo sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) semakin berhembus kencang, di sisa waktu masa pendaftaran jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dianggap sebagai peluang terbentuknya dua poros koalisi yang mungkin saja bisa terjadi.

Terkait adanya isu tersebut, Dr. Togar Situmorang, SH., MH., MAP., C.Med., CLA., selaku Pengamat Politik menilai peluang untuk memenangkan Pilpres 2024 akan lebih besar jika kedua tokoh tersebut bersatu, ketimbang harus masing-masing untuk berhadapan dengan Koalisi Perubahanan, mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin).

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Terima Kunjungan Pihak Kemenlu RI, Bahas Peluang Sister City Kota Denpasar Dengan Kota Zadar, Kroasia

“Sebagai kader Partai Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) alias Koalisi Gemuk, saya sih melihat jika benar kejadian, duet dua tokoh (Probowo-Ganjar, red) tersebut terjadi, bisa jadi sejarah pecah telor soal pemilu langsung dari rakyat,” ungkap Togar, Senin (25/9/2023).

Lebih lanjut, pria yang akrab disapa Bang Togar tersebut menambahkan, pihaknya meyakini duet Prabowo-Ganjar akan mampu memberikan peluang perolehan suara sebesar 68% pada Pemilu 2024, mengingat kedua bacapres ini masih sangat terbuka untuk berkoalisi, karena keduanya sama-sama belum mendeklarasikan calon wakil presidennya.

Baca Juga :  Indosat Ooredoo Hutchison Hadirkan Kegembiraan Berlimpah Saat Idul Fitri Melalui Unparalleled Network Services Guaranteed

“Kita yakin, peluangnya diatas 60 persen. Minimal 64 persen menang, waktu jaman SBY (Susilo Bambang Yudhoyono, red) menang, itu rasionya 62 persen. Jadi saya kira, kalau Prabowo Capres dan Ganjar Cawapresnya itu bisa mencapai 64 persen,” papar Togar yang juga diketahui sebagai Bacaleg DPR RI dari Partai Demokrat nomor urut 7, Dapil III DKI Jakarta.

Ia menyatakan, prediksi ini diharapkan bukan hanya sekedar ilusi semata, tetapi benar-benar bisa terwujud di sisa waktu yang tersedia, terlebih elektabilitas pasangan Anies-Cak Imin disebut menguat signifikan. Sehingga, untuk membuka peluang kemenangan maka koalisi Pemerintah harus bersatu. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News