Sapi
Postingan Niluh Djelantik yang dikomentari. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Seorang pegiat sosial Afgan Musa yang juga diketahui sebagai calon Dharmika Hindu, mengomentari postingan salah satu tokoh masyarakat Bali yang juga seorang Politikus, Niluh Putu Ary Pertami Djelantik atau yang akrab disapa Niluh Djelantik dalam postingannya di sosial media Instagram.

Dalam postingan tersebut, Niluh Djelantik nampak sedang live Instagram dan asyik menyantap hidangan yang berbahan dasar daging sapi, hingga beberapa netizen pun sempat berkomentar pada live di akun pribadi milik Niluh Djelantik tersebut.

Terkait adanya pernyataan Niluh Djelantik yang mengatakan boleh memakan daging sapi, Afgan Musa pada Minggu (25/12/2022) di akun pribadi Instagramnya @albaqir.official memposting pertanyaanya untuk Niluh Djelantik, “kenapa orang Hindu khususnya di Bali tidak mengkonsumsi daging sapi? sapi dianggap sebagai hewan yang mulia dan disucikan di agama Hindu. Mohon penjelasannya @niluhdjelantik? Untuk aku yang sedang memperdalam agama Hindu”.

Menurutnya, di Indonesia masyarakat yang menganut agama Hindu lebih banyak berada di pulau Bali, dan Bali juga memiliki budaya dan tradisi yang unik salah satunya ada larangan tidak boleh memakan daging sapi, yang ia ketahui ketika belajar Agama Hindu berdasarkan peradaban Veda (Kitab Suci, red) sapi merupakan hewan suci atau binatang yang sangat disakralkan.

Baca Juga :  “Energi Untuk Negeri” Penerima Beasiswa Bank Indonesia Tahun 2024, Wujud Semangat Masa Depan SDM Unggul di Bali

“Kenapa kok sebagai umat Hindu makan sapi?” jelasnya ketika melihat postingan Niluh Djelantik ketika makan sapi di salah satu resto di Bali.

Lebih lanjut kepada Baliportalmews.com Afgan menuturkan, sapi digambarkan sebagai wujud atau lambang ibu pertiwi yang memberikan kesejahteraan di bumi. Perlu diketahui, hewan sapi memang dikaitkan dengan Aditi, ibu dari semua dewa. Karenanya, sapi ini menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan umat Hindu.

“Dalam kitab Niti Sastra bagian Hitopadesa Sloka 39, disebutkan dalam tradisi Hindu dikenal beberapa entitas yang dapat disebut sebagai ibu yang harus kita hormati. Dan menurut Hindu, sapi memproduksi lima hal yang berguna untuk kehidupan sehari-hari. Hal pertama yaitu sapi memproduksi susu, keju, butter atau ghee, urine dan yang terakhir kotoran sapi. Semua bagian dari sapi mereka gunakan, kecuali mengonsumsi dagingnya. Bahkan menyembelih, membunuh, menyakiti dan mengonsumsi daging sapi masih dianggap sebagai hal yang tabu bagi umat Hindu,” paparnya.

Meski Bali sudah menjadi destinasi liburan di dunia yang terkenal, dan di tengah sisi modern Bali, masih terselip nilai-nilai sakral yang terus dipegang teguh oleh umat Hindu Bali. Mereka memiliki kepercayaan bahwa sapi merupakan bagian dari kendaraan Dewa Siwa. Salah satu dewa utama di agama Hindu. Karena itu mayoritas umat Hindu di Bali, mengganti konsumsi daging dengan daging babi, ayam atau seafood.

Hal ini yang membuat Afgan Musa ingin penjelasan langsung ke Mbok Niluh Djelantik terkait Umat Hindu yang memakan Daging Sapi.

Baca Juga :  Ajak Anak Kreativitas Tinggi, Astra Motor Negara Gelar Fashion Show Kartini Cilik

“Apakah ini termasuk tidak menghormati Sapi yang di sucikan di Umat Hindu?” tanyanya.

Disisi lain, saat Journalist Baliportalnews.com mencoba mengkonfirmasi Niluh Djelantik melalui chat pribadi whatsappnya, hingga berita ini dipublikasi pihaknya belum dapat memberikan jawaban terkait adanya pertanyaan dari salah satu pegiat sosial media yang juga sedang memperdalam ajaran Hindu (Afgan Musa) tersebut. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News