Bencana Alam
Sejumlah dokumentasi bencana yang melanda disejumlah desa di Kecamatan Tejakula, Buleleng. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Cuaca ekstrem melanda hampir semua desa di Kecamatan Tejakula selama 2 hari terakhir. Hal itu menyebabkan bencana mulai dari tanah longsor, pohon tumbang, hingga gelombang pasang mengepung.

Seperti yang terjadi Kamis (29/12/2022) sampai Jumat (30/12/2022) bencana terjadi dibeberapa desa seperti di Desa Tembok sebuah senderan rumah milik warga di Banjar Dinas Dadap Tebel bernama Dedi Rena jebol akibat hujan lebat mengguyur dan di Banjar Dinas Ngis terjadi pohon tumbang menutup separuh bahu jalan disebabkan oleh hujan lebat dan angin kencang.

Desa Penuktukan ada tiga rumah warga bernama Nengah Sudarma, Ketut Santika, dan Nyoman Nirta senderan rumahnya jebol akibat hujan deras dan satu warga bernama Nyoman Hendrayana rumahnya tertimpa senderan tepatnya di Banjar Dinas Batulumbang dengan total kerugian Rp12 jutaan.

Lalu di Desa Les tepatnya di Banjar Dinas Panjingan satu buah bangunan semi permanen (Sekepat/Bale Gede) milik Nyoman Giarsawan terbalik disebabkan karena senderannya jebol diperkirakan kerugian mencapai Rp150 Juta. Terjadi pula dua peristiwa pohon tumbang di Banjar Dinas Penyumbahan yang menutup akses jalan umum, memutus aliran listrik dan menimpa kandang babi milik warga.

Baca Juga :  Minyak Cukli : Keajaiban Herbal dari Kedalaman Laut Buleleng, Ampuh Obati Penyakit Medis maupun Non-Medis

Selain itu di Desa Tejakula tepatnya di Banjar Dinas Antapura pagar dan atap rumah milik Nyoman Suparta rusak akibat tertimpa pohon kelapa dengan kerugian mencapai Rp10 jutaan. Lalu di Banjar Dinas Sila Dharma terjadi senderan pagar rumah milik Gede Sasmanayasa jebol akibat abrasi total kerugian diperkirakan mencapai Rp50 jutaan. Serta di Desa Madenan tepatnya di Banjar Dinas Gentuh tiga rumah warga bernama Nengah Manis, Made Miasa, dan Komang Sutarya yang masih satu pekarangan rusak berat akibat tanah longsor.

Camat Tejakula, I Gede Suyasa mengatakan dari sekian bencana yang terjadi tidak ada korban jiwa namun terparah ada di Banjar Dinas Gentuh, Desa Madenan dimana salah seorang warga bernama Nengah Manis (70) nyaris menjadi korban dalam peristiwa tanah longsor yang menimpa rumah miliknya.

Baca Juga :  Kadek Sariningsih: Sosok Kartini Kerah Biru, Menjaga Keamanan Publik

Saat itu, Nengah Manis sedang tidur karena situasi sedang hujan dengan posisi lutut ditekuk. Beruntung saat longsor terjadi tepat sekitar pukul 11.15 WITA material atau bongkahan longsor yang menimpa rumah miliknya hanya sampai di tempat tidur dan tidak mengenainya.

“Jadi saat itu dia (Nengah Manis) sedang tidur, tiba-tiba tembok pagar rumahnya roboh namun bongkahan pagar hanya sampai di tempat tidurnya,” jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Terkait penanganan selanjutnya, Camat Suyasa menyebutkan bahwa pihaknya telah melaporkan semua kejadian atau bencana yang terjadi. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sudah melakukan assessment ke masing-masing lokasi bencana. Kemudian Suyasa menyampaikan jika selama ini sudah dilakukan pemantauan dimasing-masing desa, sebab menurutnya hampir semua desa di Kecamatan Tejakula merupakan daerah rawan bencana.

Baca Juga :  Tuntaskan Wilayah Blankspot, Pemerintah Daerah Diminta Akomodir Kebutuhan Masyarakat

“Kalau kita di Kecamatan Tejakula hampir di semua desa rawan bencana, Sebab tidak hanya hujan disertai angin kencang, kebakaran hutan, gelombang tinggi, bahkan beberapa waktu lalu gempa bumi,” imbuhnya.

Disamping itu, dirinya tetap menghimbau kembali kepada masyarakat agar selalu waspada mengingat cuaca ekstrem masih terus terjadi.

“Kita sudah selalu sosialisasikan saat turun ke lapangan atau bertemu masyarakat sebab yang namanya bencana kita sangat sulit untuk memprediksi. Namun kita hanya bisa menyarankan kalau hujannya sudah 2 jam terus lebat maka kewaspadaan harus ditingkatkan,” pungkasnya.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News