One Village One Destination
Camat Suyasa Siapkan Gerbang Pura Wujudkan One Village One Product dan One Village One Destination. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Melihat desa-desa di wilayah Kecamatan Tejakula kaya akan berbagai macam potensi, mulai dari potensi pertanian, kelautan, termasuk juga kegiatan sosial budaya masyarakat yang secara tidak langsungg bersentuhan dengan UMKM, Camat Tejakula, I Gede Suyasa tengah menyiapkan program unggulan untuk mengembangkan dan meningkatkan potensi dimaksud.

Ditemui usai menghadiri Pelatihan Pengelolaan Keuangan Digital di Hotel Holiway Garden Resort and Spa, Desa Sambirentang, Kamis, (24/2/2022), Gede Suyasa yang masih hangat menjabat sebagai Camat Tejakula secara perlahan pada tahun 2021 menyusun program Gerakan Bangun Potensi Usaha Rakyat (Gerbang Pura) untuk memfasilitasi dan mengakomodir pelaku UMKM di Kecamatan Tejakula.

Baca Juga :  Cegah Data Tercecer, Pemkab Buleleng Bentuk Relawan Pendataan Kemiskinan

“Ada tiga persoalan yang kita lihat bersama di wilayah Tejakula ini yang menjadikan kendala perkembangan UMKM. Pertama kesamaan visi dari semua desa dalam hal optimalisasi potensi desa, belum ada sinergi dan kolaborasi, serta belum terbangunnya sistem integrasi dan tata kelola potensi yang ada. Persoalan ini yang akan kami tuntaskan,” ujar Camat Suyasa.

Terkait itu, pihaknya telah memasang target sasaran untuk mengembangkan dan meningkatkan UMKM di Tejakula. Melalui Gerbang Pura, nantinya setiap desa ikut berpartisipasi dalam kegiatan one village one product yang artinya dalam satu desa memiliki satu produk unggulan dan berkomitmen mendukung program itu melalui inovasi.

Baca Juga :  Hazton, Inovasi Distan Buleleng Tingkatkan Produksi Padi

Kelanjutan dari komitmen one village one product dari UMKM itu juga nantinya akan disiapkan untuk dapat mewujudkan one village one destination.

“Jadi UMKM tidak hanya berbasis pada produksi barang atau jasa, tetapi kami coba persiapkan nanti siapa tahu pariwisata dibuka karena pandemi membaik sehingga UMKM bisa dikemas sebagai suatu pola untuk melakukan wisata pada daerah-daerah terkait dengan UMKM,” terang Camat Suyasa.

Sebagai gambaran jelasnya, Camat Suyasa menerangkan misalnya pelaku UMKM kain tenun nantinya tidak fokus kepada penjualan produk, namun lebih kepada penyajian proses pembuatan tenun hingga menjadi kain kepada wisatawan. Berdasarkan pantaunnya, sebanyak 20 pelaku UMKM sudah dipersiapkan dalam rangka menunjang program one village one product yang nantinya juga mewujudkan one village one destination.

Disinggung terkait antusias pelaku UMKM tejakula dalam mengikuti pelatihan pengelolaan keuangan digital, Camat Suyasa mengaku bangga karena cukup banyak masyarakat yang berpartisipasi.

“Kita harapkan para peserta setelah mengikuti pelatihan bisa mengakselerasi, bisa mengakomodasi, termasuk juga nanti bisa mengaplikasikan apa yang telah mereka dapatkan. Terlebih pelatihan ini membantu mereka dalam hal pemasaran, karena banyak disebutkan bahwa pelaku UMKM kita terkendala disoal pemasaran,” harapnya.(adv/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News