Guru Penggerak
Lahirnya Guru Penggerak di Kota Denpasar. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Belajar, Bergerak, Berbagi untuk negeri demi masa depan ibu pertiwi. Begitu secuplik lirik Mars Guru Penggerak yang dikumandangkan dalam kegiatan Simposium Peran Guru Penggerak dalam Transformasi Pendidikan di Prime Plaza Hotel Sanur pada Senin (27/9/2021).

Kegiatan ini merupakan puncak kegiatan Program Guru Penggerak Angkatan 1 Kota Denpasar yang telah berjalan selama 9 bulan. Kini lahirlah para transformer pendidikan.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kota Denpasar, Dr. Ir. I Gusti Ngurah Eddy Mulya, S.E., M.Si., dalam sambutannya berharap guru penggerak mampu menjadi pemimpin pendidikan pada masa yang Alan datang.

Eddy Mulya sangat antusias menyambut Guru Penggerak sebagai agen perubahan di dunia pendidikan khususnya di Kota Denpasar.

Program Guru Penggerak besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang dilaksanakan P4TK Penjas dan BK ini memang menjadi program unggulan di dunia pendidikan Indonesia saat ini. Prosesnya pun tidak mudah. Mulai dari seleksi biodata diri, wawancara, hingga praktik mengajar. Setelah melewati masa itu barulah bisa dinyatakan lulus menjadi calon guru penggerak.

Putu Eka Juliana Jaya, guru SMPN 1 Denpasar mewakili guru penggerak mengaku merasa bersemangat saat itu awal lulus menjadi calon guru penggerak meskipun saat itu telah memasuki usia 50 tahun.

Baca Juga :  Gede Ngurah Ambara Putra Resmi Menjadi Anggota DPD RI, De Gadjah : Sinergi Parpol dan DPD Kunci Membangun Bali

Dengan tetap mengutamakan tugas mengajar, Eka Juliana berhasil lulus menjadi guru penggerak mengantongi sertifikat Program Guru Penggerak 306 JP pada 15 September 2021 bersama 65 guru di lainnya di Kota Denpasar pada angkatan 1.

Program Guru Penggerak memang dirancang untuk menciptakan transformasi pendidikan dengan berkolaborasi baik dengan berbagai pihak serta memberdayakan aset yang ada untuk mewujudkan profil pelajar pancasila merdeka belajar.

Eka Juliana mengajak guru-guru di Kota Denpasar untuk segera mendaftarkan diri dan berproses di periode berikutnya karena program ini memberikan banyak hal positif, seperti kesempatan mengembangkan kompetensi dalam lokakarya, membiasakan diri untuk mengajar dengan berpusat pada murid, memiliki kesempatan belajar bersama, mendapatkan bimbingan dari pengajar praktik, fasilitator, dan instruktur, mendapat sertifikat 306 JP, bantuan kuota, modul dan materi selama kegiatan berlangsung, dan banyak lagi kesempatan serta pengalaman berharga lainnya.

Baca Juga :  Ketua AMSI Bali: Hoaks Menurunkan Tingkat Kepercayaan Masyarakat pada Pemberitaan Media

Selain penyampaian kesan pesan dari Eka Juliana, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan penyerahan selempang oleh P4TK Penjas dan BK bersama Plt. Kadisdikpora Kota Denpasar kepada Koordinator Guru Penggerak, I Ketut Budiarsa, Plt. Kepala SDN 26 Pemecutan. Selain acara seremonial, pementasan drama musikal pun dengan meriah menjadi puncak acara.

Kegiatan Simposium yang juga penutupan Program Guru Penggerak Angkatan 1 Kota Denpasar ini menjadi simbol mampunya para guru menjadi pebelajar sepanjang hayat.

Salah satu Pengajar Praktik, Komang Sudiana, guru SD Satu Bumi Denpasar mengatakan bahwa Program Guru Penggerak ini membuat seluruh aspek yang terlibat terbiasa dan terlatih bekerja cepat dan berkoordasi dalam segala situasi.

Baca Juga :  Kinerja Industri Jasa Keuangan Provinsi Bali dan Nusa Tenggara Tetap Resilien dan Terjaga Stabil

“Semoga seluruh program dan rencana tindak lanjut Komunitas Guru Penggerak Kota Denpasar bisa terealisasi dengan mumpuni,” harap Sudiana.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News