Teroris Online
Ilustrasi. Online Terrorist, Propaganda, Recruitment, and Radicalization. Sumber Foto : Istimewa

Penyebaran konten–konten terorisme di internet, biasanya banyak dilakukan oleh kelompok ISIS atau Jamaah Ansharut Daulah (JAD) untuk di Indonesia. Kelompok ini berbeda dengan kelompok Al–Qaeda, karena memiliki struktur yang lebih rapi dan cenderung tertutup dalam perekrutan anggota-anggotanya. Sehingga, dengan memanfaatkan internet, cenderung memiliki sikap oportunitis bagi kelompok-kelompok teroris tersebut dalam menyebarluaskan paham radikalismenya ke generasi muda Indonesia.

“Mereka biasanya membuat konten di websitewebsite. Setelah intens dan ada respon, baru mereka bergerak lebih dalam menggunakan grup percakapan yang lebih eksklusif,” paparnya Stanislaus Riyanta dikutip dari VOAIndonesia.com.

Baca Juga :  Sekda Dewa Indra Apresiasi Hasil Rilis BPS terhadap Perkembangan Perekonomian di Bali

Dengan kata lain, seperti yang pernah diungkapkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kini telah melahirkan senjata baru, yaitu internet, siber, dan media sosial dalam menyebarluaskan paham radikalisme dan propaganda terhadap generasi muda kita.

Untuk itu, perlu adanya perhatian dari pemerintah dengan menyoroti secara khusus isu tersebut untuk dapat mengambil sikap serta kebijakan, guna menggairahkan kembali semangat Pancasila dan Nasionalisme kepada seluruh kaum milenial Indonesia, secara bersama–sama dalam melawan terorisme berbasis digital.(aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News