ISO
Bandaa I Gusti Ngurah Rai Bali. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA – PT Angkasa Pura I (Persero) memulai proses tahapan penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 di lingkungan perusahaan melalui pelaksanaa kick off meeting dengan pihak Direktorat Konservasi Energi – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (Ditjen EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Kamis (18/2/2021) secara virtual.

Kick off meeting ini merupakan kelanjutan dari penandatanganan nota kesepahaman tentang penerapan konservasi energi dan pemanfaatan energi terbarukan secara berkelanjutan pada bandara yang sebelumnya dilakukan antara Angkasa Pura I dengan Ditjen EBTKE KESDM pada 22 Oktober 2020 lalu.

Pada kick off meeting akan dibahas mengenai rincian rencana kerja dan kerangka waktu dalam pengerjaan persiapan Sistem Manajemen Energi serta pembentukan Tim Energi dan Tim Pendukung Sistem Manajemen Energi (EnMS) perusahaan.

“Angkasa Pura I berkomitmen untuk dapat berkontribusi positif terhadap lingkungan hidup di mana hal ini juga menjadi salah satu misi perusahaan. Pengelolaan energi terbarukan merupakan wujud dari implementasi misi perusahaan tersebut. Terkait konservasi energi melalui penerapan sistem manajemen energi dan pemanfaatan energi baru terbarukan di bandara, manajemen telah mendatangani nota kesepahaman dengan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM pada Oktober lalu,” ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

Baca Juga :  40 Persen Omzet dari Ekspor, UMKM Pekalongan Ungkap Strategi Tembus Ekspor bersama Shopee

Selain itu, lanjut Faik Fahmi, manajemen juga telah menerbitkan instruksi tentang langkah-langkah penurunan gas emisi rumah kaca di bandara-bandara yang dikelola perusahaan. Instruksi ini memuat rencana aksi untuk mendukung konservasi energi seperti pemanfaatan energi baru terbarukan melalui penggunaan pembangkit listrik tenaga surya, penggunaan lampu penerangan jalan solar cell, penggunaan lampu LED, dan penggunaan peralatan hemat energi lainnya yang mendukung kegiatan operasional bandara.

Terkait penerapan sistem manajemen energi, Angkasa Pura I menjadikan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai bandara pertama di lingkungan yang ditargetkan meraih sertifikasi sistem manajemen energi ISO 50001:2018. Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dipilih pada program ini karena bandara ini merupakan salah satu bandara dengan aktivitas tersibuk. Meningkatnya operasional bandara berdampak pada peningkatan konsumsi energi, baik penggunaan energi listrik maupun energi bahan bakar minyak (BBM).

Baca Juga :  Satgas PASTI Temukan 537 Entitas Pinjaman Online Ilegal dan 17 Penawaran Investasi Ilegal

“Melalui kerja sama dengan Ditjen EBTKE Kementerian ESDM dan UNDP, kami berharap penerapan Sistem Manajemen Energi ISO 50001:2018 di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali dapat memberikan upaya konservasi dan penghematan energi yang nyata untuk mendukung bandara ramah lingkungan atau green airport serta Angkasa Pura I dalam berkontribusi dalam menurunkan emisi gas rumah kaca di sektor transportasi sebagai wujud kontribusi positif terhadap lingkungan,” ujar Faik Fahmi.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News