Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Tim peradilan semu Fakultas Hukum (FH) Universitas Gadjah Mada (UGM) mendapatkan penghargaan Best Exhibition Memorials dari ajang Phillip C. Jessup International Law Moot Court Competition. Kompetisi peradilan semu tingkat internasional tersebut berlangsung pada 10-16 April 2017 lalu di Washington DC, Amerika Serikat.

Tim peradilan semu FH UGM beraanggotakan Yohanes Djingga, Felicity, Ivan Gautama, Muhhamad Dwista Rasendriya, Sheila Putri Alina, Regina Wangsa, serta Christopher A.J. Mogot. Mereka memperoleh penghargaan untuk berkas terbaik.

Ketua tim peradilan semu FH UGM Yohanes Djingga menyebutkan Phillip C. Jessup merupakan kompetisi simulasi peradilan semu terbesar di dunia. Acara ini diselenggarakan rutin setiap tahun di Washington DC, AS, oleh International Law Students Association (ILSA) yang melibatkan ribuan mahasiswa hukum dari berbagai negara. Pada tahun ini setidaknya tidak kurang dari 600 tim dari 80 negara beradu dalam kompetisi bergengsi ini.

Sebelum melaju di tingkat internasional, tim UGM harus berkompetisi dengan 16 tim lain dari sejumlah perguruan  tinggi di Indonesia. Terpilih tiga besar yaitu UI, UPH, dan UGM yang berhak  mewakili Indonesia dalam kompetisi tingkat dunia.

Baca Juga :  Lima Siswa SMA Negeri 4 Denpasar Raih ‘Best Poster’ dan ‘Gold Medal’ di Youth Internasional Science Fair

“Bersyukur tim FH UGM berhasil meraih penghargaan best memorial dalam tim eksebisi,” ungkapnya, Kamis (27/4/2017) di FH UGM.

Hans, sapaan akrab Yohanes Djingga, menyampaikan dalam kompetisi tersebut setiap tim melakukan simulasi layaknya menjalani sidang pengadilan dihadapan Mahkamah Internasional. Setiap peserta ada yang berlaku sebagai pengacara dan hakim dari sebuah negera yang bersengketa menghadapai negara lain

“Kami diberikan kasus hukum intternasional publik yang dikelompokkan dalam empat topik utama yakni kasus pembagian sumber daya alam di wilayah perbatasan, perlindungan warisan dunia, perlindungan tempat budaya, serta isu pengsungsi,”urainya.

Meskipun belum berhasil  meraih gelar juara dunia dalam kompetisi bergengsi ini, namun Hans mengaku banyak mendapatkan pengetahuan dan wawasan baru. Hal tersebut menjadi bekal yang sangat berharga bagi tim FH UGM untuk menghadapi kompetisi serupa di tahun depan.

“Semoga tahun depan tim FH UGM bisa tampil lebih baik lagi dan menorehkan prestasi gemilang di tingkat dunia,” harapnya. (ika/humas-ugm/bpn)


Pantau terus baliportalnews.com di :

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News