BALIPORTALNEWS.COM – ULANG TAHUN adalah momen spesial untuk setiap orang. Di setiap tahun tentunya seseorang akan mengingat berapa umur yang telah dilewati dan berapa kini umurnya.

Ultah dikenal sebagai peringatan tanggal kelahiran yang dirayakan penuh kebahagiaan. Biasanya dengan merayakan dan mengundang keluarga, teman, dan lain sebagainya.

Sekarang ini orang tua sudah membiasakan sejak dini anaknya berulang tahun.  Setiap tahun wajib dirayakan.  Sehingga ultah di usia yang spesial, misalnya ulang tahun yang ke-17 atau ke-21 akan dirayakan secara meriah.

Hal ini pula sudah ada dibenak remaja bahwa jika menjelang usianya yang ke-17 maka siswa sudah mempunyai planning untuk merayakan ultahnya. Bahkan jika ada dana lebih, ultah akan menghabiskan dana sampai jutaan rupiah.  Hal ini tentu tidak menjadi masalah jika mempunyai dana yang lebih.

Baca Juga :  PPDB SMP Negeri Denpasar 2024: Daya Tampung Berkurang, Empat Jalur Pendaftaran Tetap Digunakan

Kini, hari ultah itu sudah dianggap sebagai hari spesial di setiap tahun. Sebenarnya, tradisi perayaan ultah sudah ada di Eropa sejak berabad-abad silam. Orang-orang zaman itu percaya, jika seseorang berulang tahun, setan-setan berduyun-duyun mendatanginya dan mengganggunya.

Nah, untuk melindunginya dari gangguan para makhluk jahat tersebut, keluarga dan kerabat pun diundang untuk menemani, sekaligus membacakan doa dan puji-pujian bagi yang berulang tahun. Pemberian kado atau bingkisan juga dipercaya akan menciptakan suasana gembira yang akan membuat para setan berpikir ulang ketika hendak mendatangi orang yang berultah. Ini memang warisan zaman kegelapan Eropa.

Dari tradisi Eropa, perayaan  ultah kini sudah mendunia. Bahkan  tidak dipungkiri  lagi hari ultah telah menjadi gaya hidup (life style) sendiri di masyarakat untuk dirayakan. Orang yang merayakan ultah dianggap orang yang modern dan sebaliknya yang tidak dianggap kuno.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Tutup Gelaran Porsenijar Kota Denpasar Tahun 2024

Perayaannya pun sama dengan gaya Eropa yaitu dengan mengundang keluarga, teman, dan lain sebagainya untuk ikut mendoakan orang yang berultah dan tidak lupa pula membawa kado sebagai hadiah kepada yang ultah. Tetapi perayaannya kini lebih modern. Perayaannya tidak hanya di rumah kini ada  juga yang merayakan di restoran-restoran bahkan di hotel.

Tentu maksud dari perayaan ultah sendiri bermakna baik, yaitu mendoakan yang berulangtahun. Namun, kita juga tidak boleh lupa bahwa tidak semua orang bisa merayakan hari ultah. Orang yang keadaan ekonominya lemah lebih memilih utuk tidak merayakannya.

Jadi, kalau ada pertanyaan apakah ultah itu penting atau tidak, untuk dirayakan? Sebenarnya sah-sah saja untuk merayakan, yang penting untuk diingat adalah di setiap ulang tahun adalah pertambahan umur yang berarti pematangan individu itu sendiri untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Baca Juga :  Laksana Becik Gandeng SD No. 4 Tuban, Gencarkan Program Edukasi dan Pengembangan Apotek Hidup

Makin bertambah umur tingkat kedewasaan seseorang harus lebih dari sebelumnya. Pikiran, ucapan, tingkah laku harus lebih baik dari sebelumnya. Nantinya dari hal tersebut akan memantapkan diri sendiri. Sehingga oramg lain bisa melihat perubahan kita menjadi lebih baik lagi.

Ultah juga mengingatkan kita pada kontrak hidup yang diberikan Tuhan. Semakin bertambah umur kita semakin berkurang kontrak hidup yang diberikan Tuhan. Hal inilah yang langsung memberikan amanat kepada kita untuk dapat berbuat baik kepada sesama. Jadi, ultah boleh-boleh saja dirayakan. Asalkan kita bisa memaknai hari ultah itu dengan bermanfaat, berbuat baik, dan melakukan yang terbaik. (tra/berbagai sumber/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News