Ikan Danau batur
Gebyar Penanganan Ikan Invasif Red Devils di Danau Batur Kintamani. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BANGLI – Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta memimpin acara Gebyar Penanganan Ikan Invasif Red Devil pada Jumat (5/4/2024) bertempat di Dermaga Kedisan Kintamani dimana diketahui jenis ikan ini menjadi ancaman untuk keaneka ragaman hayati di Danau Batur, Kecamatan Kintamani Bangli. Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli mengupayakan pengendalian red devil di Danau Batur.

Dimana diketahuinya ikan predator tersebut sudah terdeteksi sejak tahun 2016 lalu. Perkembangan red devil cukup pesat. Populasi red devil di Danau Batur mengalami peningkatan. Ikan ini pemangsa serangga, cacing, ikan kecil, termasuk telur ikan.

Ikan ini sifatnya teritorialis dan invasif sehingga perkembangannya cukup pesat di Danau Batur, red devil juga memakan pakan ikan ketika petani memberi makan ikan peliharaannya. Dikhawatirkan populasi red devil terus meningkat. Jika populasinya tidak terkendali akan merugikan petani.

Kadis PKP I Wayan Sarma dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada tamu undangan, dalam rangka seremoni Gebyar Penanganan Ikan Invasif Red Devil, yang dirangkaikan dengan Gertak Eco-Enzyme Bangli Bisa Periode II Tahap Pertama. Dimana diketahui bersama Kaldera Batur menyandang berbagai predikat mentereng, antara lain sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Unesco Global Geopark, dan salah satu dari 15 danau nasional yang diselamatkan sesuai Perpres 60 Tahun 2021.

Baca Juga :  Wabup Diar Buka Sosialisasi Keterbukaan Informasi Publik Desa Tahun 2024 di Kabupaten Bangli

“Menurut para ahli lingkungan dan kita sepakat, Danau Batur menghadapi dua masalah besar, yaitu sedimentasi atau pendangkalan, dan pencemaran,” jelas Wayan Sarma.

Terhadap masalah pencemaran, Pemerintah Kabupaten Bangli dalam hal ini bupati dan para pemerhati lingkungan telah secara konsisten dan terus menerus menuangkan eco-enzyme melalui Gerakan Serentak Eco-Enzyme Bangli Bisa, yang pada saat ini telah memasuki Periode II Tahap Pertama.

“Hasilnya secara kasat mata sudah bisa kita lihat kita buktikan bahwa air danau nampak lebih jernih,” tambah Wayan Sarma.

Kemudian belakangan (10 tahun terakhir) muncul fenomena baru dengan merebaknya jenis ikan invasif yang bernama red devil.

Perkembangan ikan red devil ini sangat pesat, sehingga berdampak pada dua hal, yaitu pertama terancam punahnya ikan-ikan endemis Danau Batur, yang berarti mengancam keberadaan keanekaragaman hayati atau biodiversity yang sesungguhnya merupakan bagian penting dari Geopark, dan yang kedua dampak ekonomis dengan menurunnya pendapatan para nelayan.

Terhadap hal ini, dari perangkat daerah (PD) yang mengampu urusan pemerintahan di bidang perikanan telah melakukan dua Upaya, yaitu pernah menawarkan hasil tangkapan ikan red devil ini kepada pengelola taman safari, yang kiranya bisa menjadi pakan hewan di sana. Ternyata tidak memenuhi syarat.

Kemudian upaya lainnya melalui pemanfaatan ikan red devil untuk menjadi kuliner yaitu berupa olahan krispi.

“Oleh karena itu kedepan ada empat kegiatan yang telah kami rancang pertama gebyar kita lakukan hari ini sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi bahwa red devil adalah ikan invasif yang menjadi musuh bersama. Kedua, penangkapan red devil oleh masyarakat pesisir, yang hasil tangkapan kita tawarkan kepada pengusaha pabrik pakan ternak yang ada di Pengambengan Jembrana untuk diolah menjadi tepung ikan. Ketiga, peningkatan SDM para bendega dan para pengolah, untuk bisa meningkatkan volume usahanya dan terakhir restoking atau pelepasan benih ikan endemis Danau Batur,” lanjutnya.

Baca Juga :  Bupati Sedana Arta Serahkan Rapor OPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangli

Kegiatan gebyar kali ini adalah merupakan kegiatan kolaboratif yang tidak sepenuhnya menggunakan anggaran pemerintah.

“Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkan kami menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada donatur kita, Dinas Kehutanan dan Perikanan Provinsi Bali, Bank BPD Bali Cabang Bangli, PT Bank Pasar Daerah Bangli, Bank BNI, dan donatur lainnya yang tidak sempat kami sebutkan satu per satu,” pungkasnya. (an/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News