Nama
Ananta Wajendra Dhama Bhadrika Amada, saat diwawancarai oleh Baliportalnews.com di tempat praktiknya, Hypno Codes Name, Jalan Raya Celuk No. 27, Sukawati, Gianyar, pada Kamis (8/6/2023). Sumber Foto : aar/bpn

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – Banyak dari kita belum banyak mengetahui, bahwa sebuah ‘Nama’ bagian dari identitas manusia, sangat menentukan nasib atau jalan kehidupan yang akan dialami seseorang di masa depan. Penting diketahui bagi para calon orang tua yang tengah menunggu kehadiran anak dalam rumah tangga, untuk memilih dan menentukan nama yang tepat bagi sang anak, sebagai warisan seumur hidup mereka, sehingga bisa berdampak positif bagi masa depannya kelak.

Salah satu pemuda Bali, asal Desa Celuk, Gianyar, bernama Ananta Wajendra Dhama Bhadrika Amada melalui ilmu metafisika dengan teknik Hypno Codes Name dikuasainya, pada Kamis (8/6/2023) kepada jurnalis menjelaskan, bahwa nama sebagai sebuah identitas manusia, diberikan seseorang agar manusia tersebut bisa dengan mudah dikenali. Namun disisi lain, sebuah nama merupakan pintu gerbang utama untuk menerima energi dari alam semesta.

Baca Juga :  Taman Safari Indonesia Hadirkan Bali Royal Chilli Festival 2024, Kupas Resep Sambal Legendaris Kerajaan di Bali

Dirinya mengatakan, melalui software Hypnocodes ciptaannya, ia bisa membaca nasib atau jalan hidup seseorang di masa depan hanya dengan melihat namanya. Ilmu Hypno Codes Name berhasil ia temukan lewat serangkaian riset dan penelitian selama lima tahun lebih, dan satu-satunya di Bali bahkan Dunia.

“Jadi ilmu ini (Hypno Codes Name, red) cara kerjanya adalah berawal dari pembentukan manusia yang terdiri dari empat unsur nama atau om, waktu dan kala, lingkungan atau desa dan energi atau anu. Istilah kode nama merupakan kode berupa angka atau ciri yang ada dalam identitas dalam satu keharmonisan dalam huruf-huruf. Kode nama dibagi menjadi banyak keilmuan atau numerologi, fengshui atau ilmu lainnya yang bersifat daerah,” jelasnya.

Baca Juga :  Memimpin Langkah Menuju Kemajuan Bersama, Program KKN Mahasiswa Unmas Denpasar Kolaborasi dengan Warga di Desa Singapadu

Lebih lanjut dijelaskan, dari semua unsur manusia, nama merupakan unsur paling mudah dirubah. Singkatnya, ada dua unsur harus selaras dalam kehidupan, dimana keselarasan ini adalah selaras antara nama dan waktu yang akan menciptakan jalan kehidupan lebih baik, dan sebaliknya, ketidakselarasan nama dan waktu akan menciptakan kehidupan yang tidak baik.

“Jadi, jika jalan nama dan waktu selaras maka keberuntungan, keuangan, keharmonisan, karir, kemampuan dan kematian akan lebih maksimal,” ucapnya.

Melalui keilmuan yang dimiliki, hanya dengan mengetahui nama pemberian orang tua, yang memiliki arti tertentu maka nasib bisa diperbaiki. Diakuinya banyak pasien datang untuk menemuinya dari berbagai daerah berkonsultasi hingga melakukan terapi. Sebagain besar datang membawa berbagai persoalan, seperti perceraian, karir, stres, hingga mereka yang didera sakit terus menerus.

“Melalui metode yang saya miliki, saya ingin membantu masyarakat luas untuk membentuk suatu identitas diri yang selaras dalam kehidupan sehingga mampu menciptakan jalan kehidupan menjadi lebih baik,” tambahnya.

Jendra berharap ke depan, masyarakat Bali khususnya, semakin menyadari bahwa nama adalah bagian penting dalam hidup manusia, jangan sampai kita memberi nama anak-anak kita dengan nama seenaknya atau semaunya dengan tidak memperhatikan nasibnya di masa depan. (aar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News