Rabies
Petugas Distan Buleleng melakukan vaksinasi anjing milik warga. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Selama enam bulan bejalan sejak Januari sampai Juni 2022 kasus gigitan anjing di Kabupaten Buleleng ternyata telah menyentuh angka 88 kasus. Hal itu diketahui dari catatan Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng melalui Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Dari total 88 kasus gigitan diantara 74 kasus positif rabies, 8 kasus negatif, dan 6 sisanya tanpa sampel. Selain data itu, menurut data dari RSUD Buleleng untuk pasien yang menjalani perawatan lalu meninggal dunia dengan status suspek rabies ada 6 orang hingga Juni 2022.

Terbaru korban meninggal dunia akibat gigitan anjing menimpa seorang ibu-ibu berumur 62 tahun asal Banjar Dinas Dajan Margi, Desa Sari Mekar, Kecamatan Buleleng dengan diagnosis suspek rabies.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distan Buleleng, Made Suparma menyebutkan keseluruhan data kasus gigitan itu merupakan laporan yang didapat dari dokter hewan di masing-masing kecamatan serta yang sempat ditangani Dinas Pertanian. Bahkan Suparma tidak menampiki masih ada kemungkinan kasus gigitan anjing lain yang sama sekali tidak dilaporkan.

Baca Juga :  Polisi Periksa Pemeran Video Diduga Pelajar Asal Buleleng

“Hampir setiap hari terjadi kasus gigitan anjing di desa-desa. Rata-rata terjadi 3 kasus setiap hari,” ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (14/6/2022).

Disamping itu, menyinggung soal kejadian pasca anjing menyerang warga di Desa Sari Mekar, Distan sempat melakukan vaksinasi massal anjing di desa itu. Vaksinasi itu berhasil menyasar 140 ekor anjing atau sekitar 40 persen dari total populasi 332 ekor anjing di desa. Angka tersebut masih belum cukup. Dimana idealnya 70 persen di satu wilayah.

Sehingga untuk vaksinasi rabies yang dilangsungkan Dinas Pertanian sampai sejauh ini di angka 20.895 ekor dari jumlah total populasi sekitar 93.397 ekor atau sekitar 22 persen.

“Vaksinasi rabies sudah rutin kami laksanakan. Belakangan ini memang vaksinasi emergency. Karena begitu ada kejadian, kami turun melakukan vaksinasi,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, Suparma bahkan mengaku siap menerjunkan kembali timnya untuk melakukan vaksinasi atau eliminasi anjing pasca kejadian gigitan di Desa Sari Mekar seperti yang dilakukan di desa Busungbiu beberapa waktu yang lalu. Namun itu akan dilakukan apabila ada surat permintaan dari pihak desa.

“Kami masih menunggu surat permintaan dan koordinasi dengan desa. Untuk ketersediaan vaksin rabies, aman hingga November mendatang,” sebut Suparma.(dar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News