Pande Besi
Kembangkan Inovasi dan Diversifikasi Produk, Disperindag Bali Gelar Bimtek Produk Pande Besi. Sumber Foto : Istimewa

Sementara itu, Pande Putu Sunarta yang dikenal sebagai pembuat keris dari Desa Sidan, mengungkapkan para pengrajin pande besi dari Desa Sidan ke depannya ingin lebih menyeimbangkan antara kemampuan atau keahlian dalam pembuatan berbagai produk, dengan peningkatan kesejahteraan.

“Seperti saya, seperti yang lain juga membuat kerajinan logam ini sudah seperti hobi. Mungkin terlihat sulit bagi orang lain, tapi bagi kami adalah pekerjaan yang disukai. Dan karena itu pula produk pande besi Sidan tidak bisa seketika dibuat secara massal karena masing-masing dibuat secara handmade, dari nol,” jelas Sunarta.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Sebagai ‘seniman’ di bidangnya, masing-masing pengrajin di Desa Sidan disebut Sunarta punya ciri khas dalam karya-karyanya yang membuatnya menjadi seorang spesialis dalam produk kerajinan logam.

“Tentu diperlukan inovasi-inovasi baru bagi pande besi di Desa Sidan agar nantinya bisa terus berkembang dan Desa Sidan bisa jadi sentra kerajinan pande besi,” tuturnya.

Selain Bimtek bagi para pengrajin Pande besi di Gianyar, sebelumnya Disperindag Provinsi Bali juga menggelar program serupa untuk para pengrajin gula semut di Kabupaten Jembrana. Gula semut bisa dikatakan gula merah versi bubuk dan sering pula disebut orang sebagai Gula Kristal. Dinamakan gula semut karena bentuk gula ini mirip rumah semut yang bersarang di tanah. Bahan dasar untuk membuat gula semut adalah nira dari pohon Kelapa atau pohon aren.

Keistimewaan gula semut adalah memiliki rasa dan aroma yang khas yang berasal dari bahan pembuatnya, yaitu nira. Dibandingkan dengan gula cetak, pengolahan nira menjadi gula semut akan lebih menguntungkan karena harga jual lebih tinggi dibandingkan dengan gula cetak, berbentuk serbuk sehingga lebih luwes pemakaiannya dibandingkan gula cetak dan lebih mudah penyimpannya serta memiliki umur simpan lebih lama.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News