Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BADUNGGenerasi muda adalah ujung tombak perjuangan sebuah bangsa, karena itu mendidik generasi adalah tugas mulia agar generasi lebih terarah dan tidak tercemar oleh hal yang kurang bermanfaat, ditambah pada masa pandemi seluruh bidang diterjang tanpa pandang bulu, salah satunya adalah bidang pendidikan, dimana anak-anak sekarang dituntut untuk lebih memahami teknologi dan lingkungan keras yang harus mereka lalui. Tetapi hal apapun pasti memiliki dampak baik dan buruk yang harus tetap dipertimbangkan.

Oleh karena itu Ida Bagus Mahendra Sada Prabhawa Tokoh Pemuda asal Griya Sada, Desa Ayunan ini mendidik generasi yang juga adik-adiknya agar bisa menyeimbangkan kegiatan antara bermain teknologi ataupun pergaulan yang kurang baik dengan belajar mencintai dan melakoni seni adat budaya dengan ma-Gender Wayang dan megambel lainnya dari sejak dini.

Baca Juga :  Bandara I Gusti Ngurah Rai Siap Layani Arus Balik

Ida Bagus Mahendra Sada Prabhawa mengatakan di usia sekarang ini, mereka bagaikan kertas putih yang belum ternodai dan harus benar-benar diisi dengan hal bermanfaat karena itu faktor lingkungan, didikan orang tua, dan diri sendiri sangatlah bekal utama untuk menjaga dan mengasah diri agar kedepan generasi ini menjadi orang hebat dan bermanfaat di bidangnya masing-masing.

“Mengingat seni adat dan budaya di Bali juga harus dilestarikan dan diregenerasi agar tetap ajeg dan lestari bukan malah menyampingkan budaya kita dan terlalu berlebihan mengikuti trend jaman di luar sana,” kata Gusde Mahendra yang juga Ketua ST. Yowana Batur Sari.

Baca Juga :  Sekda Alit Wiradana Hadiri Ibadah Paskah MPUK Denpasar, Komitmen Wujudkan Kerukunan Umat Beragama Ciptakan Masyarakat Produktif dan Kreatif

Sebuah kebanggaan di jaman modern saat ini belasan orang yang masih anak-anak berumur 6-12 tahun bergilir menabuh gender wayang dengan lihainya di Griya Sada Manuaba Ayunan yang membuat hal ini menarik dan spesial dari anak-anak lain pada umumnya.

Salah satu murid Gusde Mahendra mengatakan dirinya banyak belajar dari bligus salah satunya belajar megender diumur 10 tahun ini. “Dengan rasa senang dan bangga bisa megambel untuk mengisi hari dan melestarikan seni,” kata Ida Ayu Putu Diah Pradnyaswari yang juga adiknya Gusde ini.

“Tiyang sebagai seorang kakak memang harus mengajarkan ini kepada mereka agar suatu saat berguna untuk diri mereka dan orang banyak, daripada mereka di umurnya yang masih sangat muda ini diarahkan ke hal yang kurang bermanfaat jadi lebih baik kegiatan seperti ini yang harus disalurkan dan tentu tetap diimbangi dengan pembelajaran umum di sekolah dan selalu tetap saya tekankan agar selalu disiplin, pantang menyerah dan selalu ingat menghormati Catur Guru yang sudah berjasa dimanapun mereka berada,” imbuh Gusde Mahendra.

“Untuk bisa lancar magender, saya sudah latihan secara serius dan terus berlatih megender wayang bersama bligusde,” ucap Ida Bagus Putu Weda Tirtawan yang juga murid sekaligus adik Gusde Mahendra.(r/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News