Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Pada tanggal 17 Agustus 1945 teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan dan menandakan bahwa rakyat Indonesia sudah merdeka dan berhasil melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Setelah Indonesia merdeka selanjutnya masyarakat perlahan-lahan mulai terpanggil untuk saling bergotong royong membangun pondasi awal negara yang kuat sehingga mampu menopang masa depan bangsa yang lebih baik.

Setelah kondisi kehidupan masyarakat berangsur membaik lalu muncul kembali permasalahan lain yakni masalah internal bangsa yang berkaitan dengan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan pada saat itu kemudian membuat terjadinya Reformasi. Dua puluh tahun Reformasi sudah berlalu tetapi masih banyak yang terjebak dalam nostalgia masa lalu dan belum bisa move on dari peristiwa tersebut. Tujuan dari reformasi untuk memperbarui tatanan kehidupan bermasyarakat agar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 belum sepenuhnya terealisasi. Tujuan tersebut hanya dapat tercapai apabila masyarakat sudah sadar bahwa masa pasca reformasi merupakan masa untuk benar-benar mengisi kemerdakaan dan membangun Indonesia menjadi lebih baik.

Baca Juga :  Beda Masalah, Selesai di Tempat yang Sama

Di masa ini seharusnya bisa diisi dengan berbagai kegiatan bermanfaat seperti dengan berkumpul dan melakukan diskusi kebangsaan yang berkaitan dengan Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan (IPOLEKSOSBUDHANKAM) sebagai persiapan agar apabila terjadi suatu permasalahan pada aspek-aspek tersebut maka kita sudah memiliki gambaran atau solusi yang bisa digunakan untuk menyelesaikan masalah itu. Tidak perlu menunggu permasalahan muncul terlebih dahulu baru kita sibuk untuk mencari solusi, karena itu hanya akan membuang-buang waktu yang semestinya bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih berguna untuk mempercepat kemajuan bangsa.

Tugas lebih berat bahkan sebenarnya dipikul oleh para kaum intelektual terkhusus bagi mereka yang masih muda terutama mahasiswa. Mereka para mahasiswa yang memiliki wawasan dan pengetahuan luas serta lebih banyak waktu luang harus mau menyumbangkan gagasan dan pemikirannya untuk kemajuan bangsa, selain menempuh pendidikan dan melakukan penelitian, mahasiswa juga harus turun langsung ke lapangan untuk benar-benar memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara, turun langsung ke lapangan bukan hanya berarti mengumpulkan massa dan melakukan demonstrasi di jalan akan tetapi benar-benar hadir didalam kehidupan masyarakat sehingga kehadirannya dapat dirasakan dan memberi manfaat. Lain halnya bagi mahasiswa yang sedang menempuh Pendidikan di luar negeri, mereka juga dapat menjadi duta negara dan berkontribusi dengan cara mempromosikan kekayaan seni dan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia sehingga nama Indonesia dapat dikenal lebih luas.

Baca Juga :  Memilih Asuransi Mobil All Risk, Ketahui Dulu Cara Klaimnya

Setiap warga negara memang memiliki perannya masing-masing untuk membangun Indonesia menjadi lebih baik, kesadaran untuk berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara sesuai dengan profesi dan pekerjaan masing-masing juga merupakan bentuk nyata dalam upaya untuk mengisi kemerdekaan. Salah satu ciri warga negara yang baik adalah mereka yang setiap kali berdoa kepada Tuhan selain memohon kesehatan dan keselamatan juga menyelipkan doa agar dirinya dapat berguna bagi keluarga, bangsa dan negara.

Penulis:
I Gede Yudi Arsawan, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Udayana

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News