Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Kementerian Agama Republik Indonesia memberikan penghargaan Harmony Award atau Anugerah Kerukunan Umat Beragama kepada Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti. Penghargaan tersebut diberikan dalam acara pembukaan Rakornas Kemenag 2017, yang diselenggarakan di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta, Minggu (26/2/2017).

Rakornas tersebut dihadiri seluruh pejabat eselon I dan II Kemenag, pimpinan perguruan tinggi keagamaan se-Indonesia, pimpinan Komisi VIII DPR RI, kepala kanwil kemenag se-Indonesia, dan beberapa kepala daerah.

Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin, menyebutkan penghargaan ini diberikan kepada kepala daerah yang dianggap berkontribusi luar biasa dan terbaik dalam memberikan palayanan kerukunan umat beragama. “Tidak hanya dalam pencapaian target kemenag tahun lalu, tapi juga dalam mengembangkan dan menjalankan misi kemenag dalam menjaga kehidupan keagamaan,” ujar Lukman.

Penilaian juga dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenag RI, dengan mengacu berbagai aspek. Di antaranya aspek dukungan anggaran dan dukungan kebijakan pemerintah daerah.

Baca Juga :  Silaturahmi ke PDI Perjuangan Tabanan, Golkar Tabanan Diajak Makan Siang Bersama

Sementara Bupati Eka Wiryastuti menyatakan sangat bersyukur jika dinilai berhasil dalam menjaga kerukunan umat beragama di Tabanan. “Saya di sini mewakili seluruh rakyat Tabanan. Bersyukur dengan penghargaan ini. Artinya, kita berhasil memberikan aura positif untuk kerukunan umat beragama. Kerukunan adalah kunci untuk mencapai kesuksesan pembangunan,” ujarnya.

Dia meyakini, bahwa dengan kerukunan, rasa saling kasih, perdamaian, dan saling suport, maka visi dan misi untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dapat dicapai. “Di Tabanan kami selalu menjaga kerukunan dengan bersilaturahmi, menjaga perdamaian, dan membahas semua masalah yang ada. Dengan komunikasi dan silaturahmi, maka setiap masalah kita cari solusi bersama, sehingga tidak ada masalah yang kemudian menjadi besar dan memecah kerukunan,” ujar Eka.

Baca Juga :  Pemkab Tabanan Mengucapkan Selamat Idul Fitri 1445 Hijriah Tahun 2024

Menurutnya, bukan karena agama berbeda yang jadi perbedaan. Justru dengan perbedaan harus dilihat sebagai hal yang indah. “Jangan hanya dilihat perbedaannya, tapi lihatlah kesamaannya. Jika hanya mengedepankan perbedaan, maka tidak akan pernah ada kerukunan,” ujarnya. (ita/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News