Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM – Pekerjaan guru bukanlah pekerjaan yang mudah, pekerjaan guru merupakan pekerjaan profesional, yang tidak semua orang bisa melakukannya.

‘’Peran guru dalam pengembangan kurikulum sangat besar,’’ tegas Kabid Dikmen Disdikpora Kota Denpasar, Drs. Wayan Supartha, M.Pd., saat membuka workshop review Kurikulum 2013, Selasa (4/10/2016).

Agenda workshop kali ini diikuti 100 guru SMA program IPA yang terdiri dari guru mata pelajaran matematika, fisika, kimia dan biologi.

Menurut Supartha, peran guru sangat penting dalam kurikulum tersebut adalah peran guru sebagai adapters, disini guru tidak hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan kebutuhan.

Baca Juga :  Wali Kota Jaya Negara Hadiri Lomba Penjor dan Ngelawar STT Se-Desa Dangin Puri Kangin

‘’Jika kurikulum tidak disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik maka pembelajaran yang diberikan akan sia-sia, karena pembelajaran tersebut tidak bisa digunakan, dipahami, atau diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh peserta didik,’’ ujar Supartha.

Lebih lanjut dikatakan Supartha, kurikulum yang baik atau yang paling sempurna sekalipun tidak bisa menjadi kurikulum yang baik dan tidak bisa menghasilkan generasi penerus bangsa yang cerdas, berakhlak mulia, dan kreatif jika dalam implemetasi di dalam pendidikan kurikulum tersebut tidak diterapkan dengan baik oleh guru, atau guru yang menerapkannya tidak mempunyai kompetensi.

Baca Juga :  Kinerja Dunia Usaha Bali Tetap Kuat Meskipun Sedikit Menurun di Triwulan I 2024

‘’Jadi peran guru dalam implementasi kurikulum  sangat besar, tanpa guru yang profesional, kurikulum tidak dapat berjalan sesuai tujuan yang diharapkan, dan tidak dapat mencetus generasi penerus bangsa yang selama ini diharapkan semua orang yaitu generasi yang tidak hanya cerdas secara pengetahuan, tetapi juga cerdas secara sikap dan keterampilan,’’ pungkasnya.

Panitia Kegiatan yang juga Kasi Kurikulum Bidang Dikmen, Made Tirta Ariantini, S.Pd., M.Pd., mengungkapkan, tujuan dari pendampingan K-13 ini untuk memberikan pemahaman kebijakan kegiatan pendampingan pelaksanaan K-13. Lebih dari itu, untuk meningkatkan kompetensi tenaga pendidik dalam proses pembelajaran.

Baca Juga :  Bali Jadi Tuan Rumah WWF, PLN Pastikan Infrastruktur SPKLU Siap Layani Ratusan Kendaraan Listrik Delegasi

‘’Dari kegiatan workshop ini kami harapkan para guru dapat membuat perencanaan pembelajaran dan dapat menerapkan model-model pembelajaran saintifik dan penilaian uatentik,’’ ujar Tirta Ariantini.

Agenda workshop menghadirikan narasumber Drs. AA Ketut Sujana membawakan materi gerakan literasi sekolah, gerakan penumbuhan budi pekerti dan peranan keluarga dalam pendidikan. Narasumber lain, Drs. I Ketut Gde Suteja, M.Pd., Drs. Pande Putu Kariana, M.Pd., dan I Gusti Ngurah Arjana, S.Pd., M.Pd., dengan materi dinamika kurikulum, analisis SKL, KL, KD dan silabus, pembelajaran aktif, model pembelajaran, RPP, silabus dan penilaian serta pengolahan nilai. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News