SMPN 8 SINGARAJA
Cakap Digital Merupakan Kunci dan Pondasi Pendidik dan Peserta Didik di SMP Negeri 8 Singaraja. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Ibarat baru berusia seumur jagung, SMP Negeri 8 Singaraja sudah mampu menorehkan beberapa prestasi di bidang akademik maupun non akademik di tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.

Sekolah yang baru didirikan di tahun 2017 ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk unjuk gigi di dunia pendidikan. Alhasil setiap tahunnya mampu meningkatkan jumlah murid bahkan sampai overload karena keterbatasan kelas yang dimiliki, itu sebagai tanda bahwa masyarakat sangat percaya untuk menyekolahkan anaknya di SMP Negeri 8 Singaraja.

Saat ditemui diruang kerjanya, Jumat (16/2/2024). Kepala SMP Negeri 8 Singaraja, Ketut Arya, S.Pd, M.Pd., bercerita awalnya di tahun 2020 SMP Negeri 8 Singaraja terpilih menjadi sekolah mercusuar Lighthouse School Program (LSP)  dan Program Organisasi Penggerak (POP). Program peningkatan kecakapan digital guru ini difasilitasi oleh Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF-SDO).

Program yang berlangsung hampir 3 tahun ini dilakukan sejumlah penguatan kepada guru-guru untuk mengakomodasi kompetensi tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan inovatif yang berbasis digital. Untuk itu tenaga pendidik yang ada di SMP Negeri 8 Singaraja diharapkan dapat menyebarluaskan ilmu tersebut kepada tenaga pendidik dan sekolah lainnya.

Baca Juga :  Bunda PAUD Kembali Bagikan PMT dan APE Bagi Siswa dan Anak PAUD di TK Negeri Kerambitan

“Dengan diintervensinya guru-guru kami menjadi cakap digital oleh Putera Sampoerna sehingga memiliki pengetahuan yang cukup bagus baik dari penguasaan teknologi, metode pembelajaran dan metode pendekatan bagaimana pembelajaran dilakukan dengan berbasis digital,” sambungnya.

Dengan diberlakukannya pembelajaran melalui digitalisasi pihak sekolah juga memberikan kebebasan kepada siswanya untuk membawa Handphone (HP) ke sekolah. Untuk itu pihak sekolah selalu mewanti-wanti kepada para siswanya agar mempergunakan teknologi HP-nya secara positif.

“Kami juga sewaktu-waktu selalu mengadakan sidak HP di sekolah berharap tidak ada konten negatif yang dikonsumsi anak didik kami, jika kedapatan pihak sekolah akan bertindak tegas,” ujarnya.

Di sisi lain, disinggung mengenai upaya dari pihak sekolah terkait banyaknya insiden kasus bullying yang melibatkan anak usia sekolah saat ini, Ketut Arya menyampaikan pihaknya membutuhkan kolaborasi orangtua, anak, pihak sekolah dan stakeholder yang lain. Secara umum upaya preventif mengatasi bullying yang dapat dilakukan dengan mengenalkan pada anak pengetahuan terkait bullying, dengan pengetahuan yang cukup menjadikan mereka sadar, dan jera untuk melakukan tindakan tersebut.

Selain itu, dari segi non akademik siswa di SMP Negeri 8 Singaraja juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, hal tersebut direalisasikan melalui kegiatan bersih-bersih di pantai bekerja sama dengan beberapa yayasan seperti Kaliber dan Coral Reef Garden.

Baca Juga :  Warga di Kelurahan Banyuasri Temukan Sesosok Mayat di Trotoar

“Kegiatan peduli di lingkungan ini kami adakan setiap akhir pekan dengan melakukan pembersihan pantai dari sampah plastik, selain itu dengan menggandeng Coral Reef Garden anak didik kami selalu diajarkan menyelam (diving) di pantai untuk memperbaiki terumbu karang yang rusak,” pungkasnya.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News