Pameran Bali Bangkit
Dekranasda Gianyar Ikuti Fashion Show di Pameran Bali Bangkit. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – “Dimana dalam fashion show kali ini atau peragaan busana, kita menampilkan desain berbahan tenun dan juga fashion show dari bahan tropis. Karena kami mengkombinasikan produk lokal yang ada di Kabupaten Gianyar,” ujar Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, Senin (3/7/2023) di Gedung Ksiarnawa Art Center Denpasar.

Diketahui sebelumnya Gianyar berfokus pada tenun, namun kali ini mencoba dengan kain tropis yang sudah sering digunakan.

“Kain ini sudah sering digunakan secara nasional, lokal, namun untuk pertama kali kami tampilkan di Panggung Art Center ini untuk menampilkan dari semua tropis,” lanjutnya.

Dekranasda Kabupaten Gianyar setidaknya membawa  50 orang untuk berlenggok di atas panggung. Yang mana setengahnya menampilkan desain berbahan tenun dan setengahnya berbahan kain tropis yang pesertanya berasal dari Organisasi Wanita di Kabupaten Gianyar, PKK Kabupaten Gianyar, PKK Kecamatan dan OPD yang ada di Kabupaten Gianyar.

Baca Juga :  Memimpin Langkah Menuju Kemajuan Bersama, Program KKN Mahasiswa Unmas Denpasar Kolaborasi dengan Warga di Desa Singapadu

Sementara itu, Ny. Putri Koster yang membuka Fashion Show menekankan pada dampak yang akan terjadi ketika kain tenun tradisional ditenun atau dibuat di daerah lain. Selain akan kehilangan tenaga kerja karena tidak akan ada lagi yang menenun, pasar juga akan diambil karena pasar dipenuhi dengan kain tenun buatan luar Bali.

“Hal ini tidak hanya berdampak pada kekuatan ekonomi Bali tetapi juga generasi mendatang. Tidak akan ada yang mengenal lagi menenun dan tenun tradisional kita akan hilang dan digantikan dengan tenun hasil buatan daerah lain,” ujarnya.

Baca Juga :  Program 'Pemprov Bali Hadir' Terus Berikan Bantuan kepada Masyarakat Kurang Mampu

“Untuk itu permasalahan ini kita harus tangani bersama, tidak hanya masyarakat, uang bergerak dalam bisnis kerajinan tetapi juga masyarakat selaku konsumen harus turut bergerak bersama menggunakan tenun hasil kerajinan para penenun kita. Satu baju atau kain yang kita beli, satu perajin sudah sejahtera. Untuk itu mari kita guyub bersama, lakukan secara kontinyu dan konsisten sehingga akan menghasilkan sesuatu seperti yang kita harapkan bersama,” lanjutnya.

Mengakhiri sambutannya, Ny. Putri Koster juga mengingatkan kita semua akan keberadaan kain tropis atau kain pantai yang sempat trend pada era tahun 1980-an. Kain tropis mempunyai bahan dasar kain yang bagus, lukisannya juga bagus, bunga-bunganya sangat hidup dan itu diproduksinya di wilayah Kabupaten Gianyar. Kain tropis dipakai terasa adem, dengan warna yang ceria karena warna-warnanya yang cerah dan harganya yang pantas dengan kualitasnya akan dibangkitkan kembali ke depannya.(sri/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News