TCI fpar unud
TCI Fakultas Pariwisata Unud Gelar Peningkatan Kompetensi untuk Pemandu Wisata. Sumber foto : istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Tourism Confucius Institute (TCI) Fakultas Pariwisata Universitas Udayana menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat khsususnya untuk anggota Himpunan Pramuwisata Bali. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama Fakultas Pariwisata Universitas Udayana dengan DPD Himpunan Pramuwisata Bali (HPI) Provinsi Bali, Selasa (5/7/2022).

Dr. Drs. I Made Sendra, M.Si., selaku Ketua TCI Fakultas Pariwisata Universitas Udayana mengatakan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh keberadaan Pulau Bali sebagai salah satu tujuan favorit wisatawan China. Sebelum pandemi Covid 19, wisatawan China telah menjadi pasar wisata dominan di Bali. Jumlah kunjungan wisatawan China langsung ke Bali mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2008-2015.

Pada tahun 2008, wisatawan China menduduki peringkat kelima tertinggi. Namun pada 2012, mereka tertinggi kedua setelah turis Australia. Posisi ini bertahan hingga tahun 2016, namun sejak tahun 2017 wisatawan Tiongkok menjadi peringkat 1 (satu) hingga tahun 2019.

Berdasarkan data kuisioner online di China selama pandemi Covid-19, Bali masih menjadi destinasi favorit wisatawan China. Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi berbagai sektor mata pencaharian masyarakat Bali.

Baca Juga :  Kapenrem 163/Wira Satya Mendorong Peran Positif Media Massa dalam Pembangunan Demokrasi

“Kami berharap setelah lebih dari 70% penduduk Bali mendapatkan vaksin covid-19, akan tercipta kekebalan public (herd immunity), sehingga situasi ini akan memberikan peluang untuk membuka kembali pariwisata Bali. Pada tahun 2022 Bali akan menjadi tuan rumah Konferensi Internasional Presidensi G-20,” kata Made Sendra.

Made Sendra, melanjutkan, untuk menarik kunjungan wisatawan Tiongkok ke Bali, para pemangku kepentingan pariwisata harus berusaha untuk mendorong kepercayaan pasar melalui peningkatan kemampuan pemandu lokal berbahasa Mandarin dan memahami karakteristik wisatawan Tiongkok.

Pembukaan kembali Bali sebagai tujuan wisata internasional telah dilakukan pada Mei 2022 dengan membuka perbatasan Bali untuk penerbangan internasional seperti penerbangan langsung dari Sydney Australia, Turki, Malaysia, Singapura dan sebagainya.

“Kami berharap Republik Rakyat Tiongkok (RRC) akan membuka perbatasannya untuk penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia khususnya Bali sebelum dilangsungkan Konferensi Internasional Presidensi G-20,” lanjutnya.

Made Sendra, menambahkan dalam menindaklanjuti penandatanganan LoI (Letter of Intent) antara Dekan Fakultas Pariwisata dengan Ketua DPD HPI Provinsi Bali, hari ini (Selasa, 5 Juli 2022 ) kami mengadakan Upacara Pembukaan Kelas Pelatihan Bahasa Mandarin untuk anggota HPI Bali. Terdapat 86 peserta yang berasal dari berbagai divisi yang berminat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin karena wisman Tiongkok menjadi segmen pasar wisata terbesar sebelum Covid-19.

Baca Juga :  BAN-PDM Provinsi Bali Gelar Rapat Koordinasi Daerah Tahap I Tahun 2024

“Mereka berasal dari beberapa divisi seperti guide Jepang (26 orang), guide Korea (25 orang), guide Rusia (12 orang), guide Prancis (8 orang), Guide Inggris (7 orang), guide Belanda (6 orang), dan guide Jerman (2 orang),” tambahnya.

Made Sendra, berharap melalui pelatihan ini seluruh peserta dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Mandarin dan juga memahami budaya Tionghoa, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan bagi wisatawan Tiongkok.

Pemerintah Provinsi Bali berharap dalam waktu dekat pasar turis Tiongkok akan pulih dengan membuka perbatasan RRT untuk penerbangan langsung dari kota-kota peringkat 1, 2 dan 3 sebagai kota-kota asal wisatawan Tiongkok. Kota-kota peringkat disposable income ke-1, seperti Beijing, Shanghai, Guangzhou dan Shenzhen (provinsi Guangdong) yang memiliki pendapatan disposable income di atas 5000 dolar AS; Kota-kota disposable income ke -2, seperti Xiamen (provinsi Fujian), Hangzhou (provinsi Zhejiang), Wuxi (provinsi Jiangsu), Hefei (provinsi Anhui), Kunming (provinsi Yunnan), Harbin (provinsi Heilongjiang), Jinan (provinsi Shandong), Wenzhou (Provinsi Zhejiang), Nanning (provinsi Guangxi), Nanchang (provinsi Jiangxi), Changzhou (provinsi Jiangsu), Taiyuan (provinsi Shanxi), Haikou (provinsi Hainan), Urumqi (provinsi Xinjiang) yang memiliki disposabel income di atas 3000 dolar AS; dan kota-kota disposable income peringkat ke-3, seperti Chengdu (provinsi Sichuan), Chongqing (provinsi Shangdong), Hangzhou (provinsi Zhejiang), Wuhan (provinsi Hubei), Nanjing (provinsi Jiangsu), Tianjin dan Xi`an (provinsi Shaanxi), Changsha (Provinsi Hunan provinsi), Shenyang (provinsi Liaoning), Ningbo (provinsi Zhejiang) yang memiliki disposabel income lebih 1500 dolar AS.

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Tutup Gelaran Porsenijar Kota Denpasar Tahun 2024

Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa segmen pasar wisatawan China yang datang ke Bali berasal dari kelas atas dan menengah. (unud.ac.id/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News