Hidroponik
Sumber Foto : Istimewa

Adalah Panti Asuhan Narayan Seva di Desa Kerobokan, Kabupaten Buleleng yang saat ini memanfaatkan metode hidroponik untuk memenuhi kebutuhan pangan hariannya. Dengan memanfaatkan lahan seluas 8 meter x 10 meter, Ni Nyoman Sundari pengelola panti mampu menghasilkan berbagai macam sayur seperti kangkung, sawi, selada, pok chay dari 1000 lubang tanam yang dipanen setelah masa tanam selama 35 hari.

Sistem hidroponik yang diterapkan menggunakan sistem Bed dan Piramid dengan instalasi Desflow System (DST) yakni dengan memanfaatkan mesin pompa aquarium 105 daya 50 Watt dan menyala selama 24 jam.

Baca Juga :  Gandeng Jurnalis dan Blogger, Astra Motor Bali Kupas Teknologi Honda EM1:e

Sundari menuturkan jika diasumsikan hasil panen bisa mencapai 165 kg dan harga sayuran rata–rata Rp12 ribu per Kg sehingga total hasil panen bisa memperoleh sekitar Rp1.980.000,- per 35 hari

“Modal kami untuk sekali panen sekitar Rp325.000,- sedangkan untuk konsumsi listrik bisa dibilang murah karena sebulan hanya membayar sekitar Rp122.000,- saja,” jelasnya.

Saat ini daya listrik yang digunakan untuk menopang produksi hidroponik sebesar 2.200 VA. Dirinya menambahkan bahwa panti asuhan memiliki rencana ke depan yakni menambah daya listrik untuk menunjang lampu UV, sehingga masa panen bisa dipercepat dan produktivitas hasil hidroponik bisa meningkat.

Hasil panen sayuran melalui hidroponik ini sebagian besar digunakan untuk konsumsi sebanyak 88 anak asuh yang menghuni Panti Asuhan ini.

Baca Juga :  InJourney Hospitality Turut Melepas Peserta Mudik Asyik bersama BUMN Tahun 2024

“Tentu hasil dari hidroponik ini sangat meringankan kami, apalagi dalam menghadapi masa pandemi ini setidaknya kebutuhan pangan dan gizi bisa terpenuhi, sisanya kami jual untuk menambah penghasilan,” pungkas Sundari.

Kebun hindroponik di Panti Asuhan Narayan Seva ini merupakan bantuan CSR PLN melalui PLN Peduli tahun 2020 sebesar 70 juta yang terealisasi di triwulan ketiga 2020. Selain tidak membutuhkan lahan yang luas, juga efisien dalam biaya dan tenaga serta waktu sangat tepat untuk diterapkan bagi masyarakat urban yang mengingkan bahan pangan yang lebih sehat dan bebas pestisida.(bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News