Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida Maryadi Utama yang juga turut hadir secara langsung menyebutkan ketersediaan sumber daya air di Provinsi Bali sudah sangat bagus. Tinggal mengelola saja karena Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada masih bagus sehingga dapat menampung dan menyerap air sangat optimal.
Dapat dilihat pada daerah lain dalam beberapa bulan terakhir mengalami bencana seperti di Pulau Jawa dan Sumatera. Namun, di Bali tidak terlalu signifikan. Artinya, bahwa DAS yang ada di Bali sangat bagus dan menampung air sebanyak-banyaknya. Ini menjadi aset yang sangat berharga bagi Provinsi Bali.
“Hanya tinggal mengelolanya saja. BWS Bali Penida sebagai kepanjangan tangan Kementerian PUPR akan mengelolanya semaksimal mungkin. Kami tetap akan melakukan pengelolaan dengan pola struktur dan non struktur. Struktur berarti kita membuat beberapa bendungan dan tampungan di Provinsi Bali. Non struktur adalah pembinaan terhadap komunitas peduli sungai dan masyarakat sebagai ujung tombak di lapangan,” sebutnya.
Untuk pembangunan Bendungan Tamblang, dirinya menambahkan saat ini sudah mencapai 38 persen. Diharapkan, akhir tahun 2023 Bendungan Tamblang bisa terisi dan dapat dimanfaatkan. Air baku yang dihasilkan oleh Bendungan Tamblang ini adalah 510 liter per detik. Proses pembangunan sendiri berjalan lancar dan tidak terjadi hambatan berarti karena proses pembebasan lahan sudah selesai semua.
“Tinggal kita melanjutkan saja. Untuk saat ini proses pembangunan bendungan sudah deviasi 2,1 persen,” tutup Maryadi Utama.(adv/bpn)