Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENGPemerintah Kabupaten Buleleng Melalui Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng mewajibkan anak usia dini untuk mengikuti Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama satu tahun, sebelum masuk Pendidikan Sekolah Dasar (SD).

Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng yang pada Kesempatan ini diwakili Kepada Dinas Pendidikan, Pemuda da Olahraga Kabupaten Buleleng Made Astika, S.Pd., MM saat membuka sosialisasi Perbub nomor 62 Tahun 2020 tentang penyelenggaraan PAUD satu tahun pra Sekolah Dasar di Gedung Wanita Laksmi Graha Singaraja, Selasa (29/12/2020).

Baca Juga :  Pj Bupati Buleleng Pimpin Aksi Pemberantasan Nyamuk Demam Berdarah

Saat Membacakan Sambutan Bupati Buleleng, Made Astika. S.Pd., MM mengatakan PAUD merupakan pendidikan yang menyasar anak usia 0-6 tahun.  Dalam hal ini, pemerintah kabupaten buleleng mempunyai komitmen yang kuat terhadap penyelenggaraan paud karena kita sadari bahwa pada jenjang inianak–anak kita akan ditempa mentalnya, diberikan rangsangan pendidikan awal sesuai dengan tahap perkembangannya melalui kegiatan pembiasaan atau sering kita dengar dengan istilah bermain sambil belajar.

”Pendidikan pra sekolah merupakan suatu pola pendidikan yang dilakukan sebelum memasuki usia sekolah dasar. Pada tahap perkembangan anak usia pra sekolah ini, anak mulai menguasai berbagai keterampilan fisik,bahasa dan anak pun mulai memiliki rasa percaya diri dan mengeksplorasikan kemandiriannya,” ucapnya.

Baca Juga :  Mudik Lebaran Gratis 2024, Dishub Buleleng Fasilitasi Ram Check Gratis dan Penanganan Lalu Lintas

Lebih lanjut, Made Astika menjelaskan, ke depannya, PAUD akan diwajibkan kepada setiap anak sebagai salah satu syarat pendidikan sebelum masuk SD, minimal satu tahun. Tujuannya untuk memperkenalkan tata cara belajar kepada anak agar bisa memahami dengan mudah saat masuk ke tingkat SD.

“Banyak hal yang bisa dilakukan dalam memberi pembelajaran kepada anak. Belajar membaca sebagai pengetahuan dasar untuk anak, namun jangan terlalu terus-menerus membaca. Semua harus disesuaikan dengan kondisi anak supaya tidak mudah bosan,” kata Made Astika.

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News