Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, BULELENG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng, saat ini telah membeli alat pemeriksaan cepat (rapid test) Covid-19 untuk melakukan tes secara mandiri. Rapid test yang dipesan yaitu rapid test jenis antigen. Tidak tangung-tanggung, Pemkab Buleleng langsung memesan sebanyak 2.000 buah rapid test yang rencananya akan datang pada hari rabu mendatang.

Rapid test antigen ini diyakini lebih akurat dari rapid test antibody. Ini dikarenakan, alat ini secara langsung mendeteksi ada atau tidaknya antigen, termasuk protein yang terkandung pada virus corona. Nantinya, rapid test ini akan digunakan untuk para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali ke Buleleng.

Baca Juga :  Polisi Mulai Dalami Akun Berkomentar Negatif Tentang Desa Sidatapa

Hal ini diungkapkan langsung oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, ST yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penananganan Covid-19 Kabupaten Buleleng saat menyapa para PMI yang sedang menjalani masa karantina melalui video conference, Minggu (19/4/2020).

Ia menuturkan, Buleleng merupakan Kabupaten pertama di Bali yang membeli rapid test antigen. Ia menjelaskan, rapid test tersebut langsung bisa menunjukkan hasil hari itu juga ketika dilakukan pemeriksaan.

“Kita tidak perlu lagi menunggu 14 hari untuk melakukan test. Seminggu aja sudah bisa ditest dan langsung kelihatan hasilnya negatif atau positif corona. Jadi para PMI yang testnya negatif bisa pulang lebih cepat,” katanya.

Ia menuturkan, rapid test antigen ini memiliki akurasi yang lebih baik dari pada rapid test antibody. Ia menjelaskan, rapid test antibody hanya mendeteksi imun di dalam tubuh ada pergerakan.

Baca Juga :  Kales Manfaatkan Kandang Ayam Buat Transaksi Narkoba

“Kalau tidak ada pertempuran imun di dalam tubuh pasti hasilnya negatif. Tapi virusnya masih diam. Virusnya akan menyerang ketika kondisi tubuh kita melemah. Tapi kalau rapid test antigen virusnya langsung bisa dideteksi,” imbuhnya.

Masih kata Bupati Suradnyana, pembelian rapid test ini murni menggunakan APBD Kabupaten Buleleng. Ia mengungkapkan, harga rapid test antigen ini tergolong lebih mahal. Harga satu rapid test antigen berkisaran 714 ribu rupiah. Selain harganya yang terbilang mahal, ketersidaan rapid test ini sangat langka. Namun, ini diyakini lebih irit karena hanya cukup melakukan satu kali test.

Baca Juga :  Asisten Rousmini Minta Tim TPID Buleleng Rutin Lakukan Monitoring Stok dan Harga Pangan Saat Libur Idul Fitri

“Saya lebih mementingkan membeli rapid test terlebih dahulu ketimbang membagi sembako. Ini hal yang penting,” katanya.

Bupati yang akrab disapa PAS ini menambahkan, kalau dalam rapid test antigen dinyatakan negatif, maka para PMI sudah bebas.

“Kalau dalam test antigen itu negatif, sudah selesai urusan. Ini bisa memotong ketakutan kita dalam 2 minggu. Jadi ini lebih irit biaya dan lebih peraktis semua,” pungkasnya. (joz/humas-bllng/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News