Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Keluarga besar SMK PGRI 3 Denpasar tak pernah berhenti berkarya dan melahirkan prestasi. Sebagai prestasi teranyar, SMK pariwisata swasta favorit di Denpasar ini menyabet sejumlah prestasi bergengsi tingkat Bali.

Di antaranya, juara III Kejuaraan Pentaque Advaitan Cup III atas nama Ni Luh Sintya Rahayu, juara III lomba Making Bad atas nama I Ketut Suardika, juara II Cooking Contest atas nama Widy Pramana Putra dan Widya Lestari, juara III Fruit Carving atas nama Nanda Mahendra dan Indra Lesmana Putra dan juara I Fruit Curving atas nama Made Dharma Laksana dan Komang Arik Yuliantara. Semua piala itu diserahkan siswa SMK PGRI 3 Denpasar kepada Kepala SMK PGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana, MM, sebagai kado peringatan Hardiknas pada apel Hardiknas, Rabu (2/5/2018).

Baca Juga :  Wawali Arya Wibawa Pimpin Peringatan Hari Otoda di Kota Denpasar, Dua Penghargaan Nasional Diterima Wali Kota Jaya Negara

Prestasi itu memperkuat jati diri SMK PGRI 3 Denpasar yang tak hanya unggul di akademis dan skill, namun juga di nonakademis. Sekaligus sebagai bentuk evaluasi kinerja dan model pembinaan ekstra dan klub di sekolah ini.

Kasek Nengah Madiadnyana dengan rendah hati mengajak warga sekolah untuk selalu mensyukuri apa yang diperoleh. Tentunya, prestasi ini tak terlepas dari disiplin siswa berlatih, dan pelatihan yang kontiyu dan konsisten dari guru.

Selain kerja keras, kerja cerdas, kerjasama, dan kerja iklas, dia mengatakan, semua sukses ini berkat dukungan orangtua siswa. Prestasi ini sekaligus jawaban atau pertanggungjawaban sekolah kepada masyarakat.

Dia setuju dengan Mendikbud, bahwa revitalisasi SMK kini sedang dilaksanakan dan perbaikan sistem distribusi Kartu Indonesia Pintar. Gerakan PPK dan GLN diharapkan menjadi pintu masuk dan kunci utama bergeraknya reformasi berbagai sektor pendidikan dan kebudayaan.

Baca Juga :  Selama Arus Mudik Jatimbalinus, Pertamina Catat Konsumsi Pertamax Series Naik 26,3 Persen

Saat apel peringatan Hardiknas juga dibacakan riwayat singkat Ki Hajar Dewantara. Madiadnyana membakar semangat warga sekolah untuk meneladani tokoh Ki Hajar Dewantara yang lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889, dengan nama asli Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Warga sekolah juga diingatkan tiga semboyan Ki Hajar Dewantara yakni, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. Artinya, sebagai tenaga pendidik di depan memberi teladan, di tengah membangun kerjasama, dan di belakang memberi dorongan. Ia juga mengajak warga sekolah untuk bersama menggerakkan reformasi pendidikan demi kemajuan dan keunggulan pendidikan nasional. (tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News