BALIPORTALNEWS.COMProgram Keluarga Harapan (PKH) bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan keluarga miskin melalui pemberian bantuan tunai atau non tunai dengan kondisionalitas memperoleh pelayanan kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Penerima PKH diprioritaskan memperoleh bantuan Rastra (beras sejahtera), Pangan, PIP (KIP), PBI-JKN (KIS), PMT, Rutilahu dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) serta program – program bersubsidi lainnya.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa menyampaikan hal tersebut saat menyerahkan bantuan sosial non tunai PPKH dengan menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera Himpunan Bank – Bank Negara (Himbara) berlangsung  di Balai Budaya Gianyar, Minggu (9/10/2016).

Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parwansa mengatakan  PKH telah dimulai dari 2007 lalu dengan menyasar bantuan bagi keluarga yang miskin, ibu hamil, balita, anak SD, SMP, SMA, disabilitas berat dan lansia 70 tahun ke atas. 

Dikatakan, sampai tahun 2005lalu, PKH telah menjangkau 3,5 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan bertambah menjadi 6 juta KPM pada tahun 2016. Dalam setahun, KPM akan menerima bantuan yang disalurkan sebanyak 4 tahap. Untuk awal penyaluran bantuan non tunai, Kemensos melalui Himbara  akan menyalurkan bantuan sekitar 1 juta KPM di 20 Provinsi dan 68 Kabupaten/Kota. Sedangkan tahap III dan IV rencananya mulai disalurkan pada akhir tahun ini. Sementara tahun 2017 akan ditingkatkan menjadi 3 juta KPM penerima non tunai bantuan sosial.

Baca Juga :  Ucap Syukur, DPD Gerindra Bali Melakukan Persembahyangan ke Pura Batur dan Besakih

Penyaluran bantuan sosial non tunai dipriorotaskan pada wilayah perkotaan dengan manfaat E-Warong KUBE-PKH dan agent Bank Himbara. Untuk memastikan keluarga miskin memperoleh bantuan perlindungan, jaminan dan pemberdayaan sosial secara integratif holistik, maka penyalurannya menggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang dimodifikasi menjadi Kartu Debet ATM Himbara dengan sistem E-Walet dan tabungan terintegrasi.Teknis pengambilan bantuan non tunai PKH dan Rastra/Pangan melalui E-Warong KUBE – PKH ini dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Selain itu, terdapat titik – titik lainnya yang dapat digunakan untuk pencairan melalui agen–agen perbankan, ATM dan outlet bank tertentu. Jaringan outlet Himbara  saat ini mencapai lebih 55.000 ATM dan lebih dari 114.000 agen sehingga dapat mengakomodir penyaluran bansos tersebut.“Sistem ini merupakan karya inovatif HImbara bersama Kemensos untuk mendukung program pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan,” terang Khofifah Idar Parwansa.

Bantuan Sosial yang diterima Provinsi Bali Tahun 2016 sebesar Rp. 270.870.428.686 yang terbagi menjadi delapan jenis bantuan yakni Program Keluarga Harapan (PKH), penerima manfaat 22.279 keluarga (Rp. 45.540.950.000); bantuan kompensasi Eks Timtim diluar Propinsi NTT sebanyak 1.633 Jiwa Rp.16.630.000.000; bantuan sosial lanjut usia, 800 Jiwa senilai Rp.1.600.000.000; bantuan sosial disabilitas sebanyak 1.081 Jiwa mencapai Rp.3.243.000.000; beras sejahtera (Rastra), 151.924 keluarga Rp. 198.671.014.800; bantuan kendaraan siaga bencana, 14 Unit Rp .3.318.863.886; program Kesejahteraan Sosial Anak (PKSA), 1.606 anak Rp.1.766.600.000; Program Kearifan Lokal, 2 kelompok sebesar Rp.100 juta.

Bantuan Sosial untuk Kabupaten Gianyar Tahun 2016 diantaranya Program Keluarga Harapan (PKH),penerima manfaat 2.803 keluarga Rp. 5.444.585.000; bantuan kompensasi eks Timtim, 201 Jiwa  sebanyak Rp.2.010.000.000; bantuan sosial lanjut Usia, 74 Jiwa sebanyak Rp.148.000.000; bantuan sosial disabilitas 31 Jiwa  mencapai Rp.93 juta; beras sejahtera (Rastra), 21.454 keluarga mencapai Rp. 28.055.395.800; bantuan kendaraan siaga bencana, 1 Unit Rp.30.427.100; Program bantuan hibah Dalam Negeri 370 Keluarga mencapai Rp.78 juta.

Baca Juga :  Upacara Ngaben Pande Ketut Krisna, Pencipta Kaos Barong yang Legendaris

Total Bantuan Sosial Kabupaten Gianyar Tahun 2016 sebesar Rp.35.859.407.900.

Bupati Gianyar, A A Gde Agung Bharata mengatakan Pemerintah Kabupaten Gianyar sangat berkomitmen dalam membantu masyarakat miskin. Sehubungan dengan itu, Pemkab Gianyar juga akan selalu siap mendukung semua Program – Program Pusat dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan. Saat ini, melalui dana sosial tidak  terduga Pemkab Gianyar telah menyiapkan bantuan kepada masyarakat yang sangat miskin dan anak – anak yatim piatu serta lanjut usia tanpa keluarga dengan jumlah rata – rata bantuan yang diterima sebesar Rp. 12  hingga Rp. 18 juta pertahun per Keluarga.

Baca Juga :  Memimpin Langkah Menuju Kemajuan Bersama, Program KKN Mahasiswa Unmas Denpasar Kolaborasi dengan Warga di Desa Singapadu

Pemkab Gianyar telah menyebar relawan-relawan sosial untuk memperhatikan anak- anak miskin dan lanjut usia tanpa keluarga atau tidak ada yang mengurus.“Kita prioritas pada masyarakat termiskin, anak – anak yatim piatu yang tinggal bersama saudaranya dan lanjut usia yang tidak ada mengurus. Jangankan sekolah, anak – anak yatim piatu ini makan saja susah hal inilah yang menjadi prioritas perhatian kami,”ujar Bupati Gianyar, AA. Gde Agung Bharata.  

Bupati Gianyar,AA. Gde  Agung Bharata menjelaskan pada keseempatan ini bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) telah diterima sejak tahun 2014 dan penyaluran bantuan tahap III tahun 2016, telah terealisasi sebesar Rp. 1 Milyar lebih. Selain itu pada tahun 2016, Kabupaten Gianyar juga telah mendapat bantuan Kube PKH (Kelompok Usaha Bersama Program Keluarga Harapan) sebanyak 40 unit dan rehabilitasi sosial rumah tidak layak huni (RS-RTLH) sebanyak 45 unit. (hms gianyar/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News