Baliportalnews.com
Baliportalnews.com

BALIPORTALNEWS.COM, GIANYAR – Meski Taman Safari Indonesia di Gianyar ditutup selama dua bulan akibat pandemi Covid-19, stok pakan bagi hewan-hewan di taman tersebut masih tercukupi. Bahkan, jatah makan bagi satwa pun tidak mengalami pengurangan.

Baca Juga :  Sidak DTW Goa Gajah, Kadispar Harap Pesan Sosialisasi Bali Terapkan Perda PWA Sampai Kepada Setiap Wisman

Marketing Manager Taman Safari Indonesia, Inneke Facianirum, Rabu (27/5/2020) mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pakan satwa, selain dari dana yang dimiliki oleh taman safari, pihaknya juga membuka dompet donasi.

“Dompet donasi ini dapat berupa uang, namun bisa juga dalam bentuk pakan satwa seperti daging, buah-buahan dan sayur mayur,” ungkapnya.

Dipaparkannya, kebutuhan pakan per hari untuk 1.100 ekor satwa dari 140 spesies ini sebanyak 300 kg daging; 6,5 ton rumput; 500 kg rumput; serta 1,5 ton sayuran hijau dan rerumputan. Pakan ini diberikan kepada seluruh satwa sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Selain menyediakan pakan, pihak pengelola juga secara rutin melakukan pengecekan terhadap kesehatan satwa. “Pengecekan kesehatan dan latihan bagi beberapa satwa kami lakukan secara rutin sesuai dengan jadwal, termayauk pengobatan bagi satwa yang sakit juga dilakukan sesuai dengan standar,” jelasnya.

Head of Public Relations Bali Zoo, Emma Candra juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, porsi pakan satwa tidak ada pengurangan meski Bali Zoo ditutup untuk umum. “Pengurangan dan penambahan pakan tetap berjalan seperti biasa sesuai dengan kebutuhan satwa (overweight/underweight) dan tidak ada kaitannya dengan tutupnya Bali Zoo,” jelasnya.

Meskipun stok pakan satwa di Bali Zoo diprediksi bisa bertahan hingga akhir tahun 2020 mendatang, pihaknya tetap melakukan efisiensi terhadap jenis pakan yang diberikan kepada satwa. Untuk manajemen pakan, pihaknya berusaha bekerja sama dengan peternak/petani lokal karena beberapa harga kebutuhan seperti daging dan sayur ada yg mulai turun. “Selain itu, kami juga punya budidaya sendiri untuk pakan satwa reptilia/akuatik, sehingga bisa menghemat biaya,” pungkasnya. (agni/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News