Astika Pande di DTIK
Astika Pande Paparkan Potensi Metaverse untuk Pendidikan di DTIK Festival 2024. Sumber Foto : Istimewa

BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Astika Pande, dosen ITB STIKOM Bali, menjadi narasumber dalam workshop bertema ‘Digital Career (TBC) + Startup’ di DTIK Festival 2024, pada Sabtu (23/3/2024) lalu. Workshop ini membahas potensi penerapan teknologi metaverse sebagai media pembelajaran yang imersif.

Astika Pande memaparkan, bahwa metaverse menawarkan banyak manfaat untuk dunia pendidikan. Teknologi ini memungkinkan pembelajaran yang lebih terbuka, menarik, dan interaktif, serta dapat diakses secara digital. Simulasi yang tak mungkin dilakukan di dunia nyata, bisa dilakukan secara virtual.

Baca Juga :  DPD Gerindra Bali Belum Putuskan Calon Gubernur untuk Pilgub 2024

“Meskipun saat ini teknologi metaverse masih tergolong mahal, dengan dukungan para pemangku kepentingan, biayanya dapat ditekan dan menjadi lebih terjangkau,” tutur Astika Pande, yang juga Founder Startup Gores Digital ini.

Astika Pande juga mengingatkan bahwa penggunaan peralatan metaverse, seperti VR, perlu dibatasi untuk menghindari dampak negatif pada kesehatan.

“Metaverse, yang merupakan evolusi internet menuju Web 3.0, saat ini masih didominasi oleh dunia game. Namun, di masa depan, metaverse akan menjadi bagian integral dari berbagai sektor, termasuk pendidikan,” ungkap Astika Pande.

Banyak peluang yang bisa diraih dengan penerapan metaverse di dunia pendidikan, namun ada juga tantangan yang perlu dihadapi, seperti regulasi dan kurikulum.

Baca Juga :  Rayakan HUT Ke-6, SMP Negeri 5 Abiansemal Tanam Ratusan Pohon dan Bhakti Sosial

Astika Pande menekankan pentingnya mengikuti perkembangan teknologi terbaru dan memanfaatkannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Metaverse harus mampu memberikan pengalaman belajar yang lebih baik dibandingkan pembelajaran konvensional.

Meskipun perkembangan teknologi membutuhkan waktu, Astika Pande mengajak para pemangku kepentingan untuk bersama-sama membangun metaverse untuk mengukir peradaban yang lebih baik di masa depan.

Bertema ‘Technology for Better Networking’, DTIK Fest 2024 berusaha untuk membangun lebih banyak kolaborasi dengan melibatkan berbagai pihak seperti universitas, start-up, komunitas informasi masyarakat (KIM), komunitas literasi digital, pecinta koki dan tanaman, serta komunitas lainnya.

Baca Juga :  Pj. Gubernur Dukung Penyelenggaraan Kejuaraan Sepak Bola Wanita Piala Asia U-17 di Bali

Acara ini menampilkan 16 workshop dengan berbagai tema, termasuk keamanan informasi, pembuatan data, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung ekonomi kreatif dan pelestarian budaya.(tis/bpn)

Dapatkan berita terbaru dari Baliportalnews.com di Google News